FREKUENSINEWS.COM – Mekanisme seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2025 akan mengalami perubahan. Pemerintah berupaya menyelesaikan penataan tenaga honorer melalui jalur pengangkatan PPPK maupun pekerja paruh waktu.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) semakin menggencarkan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagai langkah persiapan bagi tenaga pendidik.
Menurut Dirjen GTK dan PG Nunuk Suryani, tenaga honorer yang telah masuk dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan diselesaikan sesuai dengan KepmenPAN-RB 348 Tahun 2024. Sementara itu, bagi tenaga honorer yang belum masuk dalam database BKN, pemerintah sedang menyusun mekanisme lain bersama Panselnas.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Nonaktifkan Kepala SMAN 6 Depok di Hari Pertama Menjabat
"Kami berkomitmen mencari solusi bagi teman-teman guru honorer yang belum terakomodasi dalam seleksi PPPK 2024 tahap 1. Namun, semua tergantung skenario dari KemenPAN-RB," jelas Nunuk.
Masa Depan Guru Prioritas (P1) di Seleksi PPPK 2025
Terkait dengan nasib guru prioritas satu (P1) yang lulus passing grade PPPK 2021, Dirjen Nunuk mengungkapkan bahwa akan ada perubahan besar dalam penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2025.
Baca Juga: Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan Resmi Dilantik Presiden Prabowo
"Kemendikdasmen tidak lagi dalam kapasitas mengajukan usulan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan. Sekarang, usulannya langsung dari masing-masing pemda," ujarnya.
Hal ini menimbulkan ketidakpastian mengenai apakah sisa P1 akan tetap diprioritaskan dalam seleksi PPPK 2025. Dirjen Nunuk menyatakan bahwa detail kebijakan ini sepenuhnya ada di KemenPAN-RB.
Guru Honorer Didorong Mengikuti PPG
Baca Juga: Heboh Video Tak Senonoh di Kepahiang, Dinas Sosial: Pelaku Diduga Alami Gangguan Kejiwaan
Dalam berbagai kesempatan, Dirjen Nunuk mendorong para guru untuk mengikuti program PPG. Hal ini dikarenakan seleksi PPPK ke depan akan mengutamakan lulusan PPG.
Sebagai informasi, seleksi PPPK 2024 belum mengakomodasi seluruh peserta prioritas satu (P1). Banyak guru swasta berstatus R1D yang tidak mendapatkan formasi pada seleksi tahap 1.
Ketua Forum Guru Lulus Passing Grade Pendidikan Menengah (FGLPG Dikmen) Provinsi Jawa Tengah, Nadzif Eko Nugroho, menyatakan bahwa banyak guru R1D yang tidak masuk daftar optimalisasi.
"Walaupun jumlah R1 tidak banyak, tetapi mereka berharap bisa dituntaskan tahun ini juga," ujar Nadzif.