Rusia mengalihkan serangannya ke Donbas, tempat para separatis pro Rusia mengendalikan sepetak wilayah sejak 2014.
Ukraina sebelumnya mengatakan sekitar 800 orang bersembunyi di tempat-tempat perlindungan di bawah pabrik Azot. Mereka terdiri dari karyawan pabrik dan penduduk kota.
"Tak seorang pun bisa mengatakan apakah ada korban di sana dan berapa jumlahnya dalam 24 jam terakhir di Sievierodonetsk, di mana pertempuran sengit masih berlangsung," kata Gaidai di aplikasi pesan Telegram.
"Setiap orang ingin dievakuasi sekarang, mungkin, tetapi sejauh ini tak ada kemungkinan (itu)," katanya seperti dikutip oleh frekuensinews.com.
Di Lysychansk, kota kembaran Sievierodonetsk di seberang Sungai Donets, seorang wanita tewas dalam pengeboman Rusia, sementara empat rumah dan sebuah pusat perbelanjaan hancur, kata Gaidai.
Di Sievierodonetsk selatan dan barat daya, pasukan Rusia menembakkan mortir dan artileri di sekitar permukiman, menurut informasi dari kantor staf umum Ukraina.
Namun kantor itu mengatakan pasukan Ukraina telah mencegah upaya Rusia untuk bergerak ke arah beberapa permukiman.
Pasukan Ukraina terbukti lebih tangguh daripada yang diperkirakan, tetapi Institut Studi Peperangan di AS mengatakan bahwa ketika mereka menggunakan cadangan terakhir senjata dan amunisi era Soviet, mereka akan memerlukan dukungan Barat secara konsisten.
Laporan Interfax pada Minggu mengatakan pasukan Rusia telah menggunakan rudal jelajah untuk menyerang depot besar itu.
Rusia juga dikabarkan telah menembak jatuh tiga jet tempur SU-25 Ukraina di dekat Donetsk dan Kharkiv, Ukraina timur.
Otoritas Rusia mulai membagikan paspor Rusia di kota Ukraina yang diduduki, Kherson dan Melitopol, menurut kantor berita Rusia. Tidak diketahui berapa banyak yang dibagikan.***
Artikel Terkait
Sebut Miliki Hak Tempatkan Pasukan Militer di Eropa Timur, NATO Siap Lawan Langsung Rusia?
AS Pasok Senjata Baru untuk Ukraina, Rusia: seperti Tuang Minyak ke Api
Sempat Tarik Pasukannya, Rusia Kini Kembali Fokuskan Serangan ke Ibukota Ukraina
Tuding Curi Gandumnya, Ukraina Tuntut Kompensasi kepada Rusia
Ukraina Umumkan Sanksi Baru bagi Sejumlah Pejabat Rusia