FREKUENSINEWS – Pasar saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan Kamis (17/4), setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga pinjaman sesuai ekspektasi pelaku pasar. Meskipun langkah ini bertujuan mendorong ekonomi, sentimen pasar masih dibayangi ketidakpastian global.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 turun tipis 0,13 persen atau 0,67 poin menjadi 506,42. Padahal, sepanjang pekan yang singkat menjelang libur panjang Paskah, indeks ini sempat mencatat lonjakan mingguan lebih dari 4 persen.
Bursa utama Eropa lainnya bergerak variatif.
Baca Juga: Komisi III DPR Minta Polri Susun Jadwal Rotasi Polantas Demi Kesehatan Anggota
- DAX Jerman turun 0,49 persen (105,16 poin) ke 21.205,86
- CAC 40 Prancis melemah 0,6 persen (44,11 poin) ke 7.285,86
- Sementara itu, FTSE 100 Inggris justru naik tipis 0,06 poin ke 8.275,66
Volume perdagangan terpantau lebih rendah dari biasanya, dipengaruhi oleh libur Jumat Agung dan Senin Paskah yang membuat pekan perdagangan lebih pendek dari biasanya.
ECB Pangkas Suku Bunga ke 2,25 Persen
Baca Juga: Silaturahmi Akbar PPDI Ciamis: Hangatkan Kebersamaan, Perkuat Komitmen Pelayanan Desa
Dalam keputusannya, ECB memangkas suku bunga deposito untuk ketujuh kalinya dalam setahun, menjadi 2,25 persen. Kebijakan ini diambil sebagai langkah untuk memulihkan kepercayaan terhadap ekonomi Eropa yang sedang lesu akibat tekanan dari tarif perdagangan dan ketidakpastian global yang menghambat konsumsi serta investasi.
Namun, beberapa ekonom menilai langkah ECB terlalu dini, mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan.
"Kebijakan yang lebih longgar bisa membantu mengatasi perlambatan global, tapi tidak cukup kuat untuk memengaruhi arah kebijakan perdagangan AS, memperbaiki rantai pasokan, atau mendorong perusahaan berinvestasi dalam situasi penuh ketidakpastian," ujar ekonom dari HSBC.
Baca Juga: Bamsoet: Mahkamah Agung Harus Realistis, Persepsi Negatif Publik terhadap Hakim Semakin Meningkat
Saham Teknologi dan Perbankan Tertekan
Saham teknologi dan perbankan zona Euro menjadi sektor yang paling terpukul, masing-masing turun lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor atas efektivitas pemangkasan suku bunga terhadap kinerja sektor-sektor sensitif terhadap kebijakan moneter.
Saham Individual: Siemens Energy Melejit, Hermès Tergelincir