Frekuensi News - Perang antara Rusia dengan Ukraina hingga kini masih terus berlanjut.
Baru-baru ini, Rusia memberikan respons terbarunya terkait bantuan Amerika Serikat ke Ukraina.
Rusia menilai tindakan AS memberi bantuan militer ke Ukraina seperti "menuang minyak ke dalam api".
"AS, dengan sangat jelas, benar-benar menganut kebijakan memerangi Rusia hingga nyawa warga Ukraina terakhir," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari ANTARA Jumat, 3 Juni 2022.
Baca Juga: Lirik Lagu Somebody That I Used To Know – Gotye feat Kimbra
Dia mengomentari rencana Washington untuk memasok senjata tambahan ke Kiev.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dilaporkan sudah menyetujui untuk menyediakan Ukraina sistem roket canggih yang bisa secara tepat menghantam target-target jarak jauh milik Rusia.
Sistem roket tersebut merupakan bagian dari paket persenjataan senilai 700 juta dolar AS atau sekitar Rp10,19 triliun.
Amerika Serikat, kata para pejabat tinggi AS, menyediakan bagi Ukraina sistem roket artileri dengan mobilitas tinggi, yang bisa mengenai target sejauh 80 kilometer secara akurat.
Baca Juga: PHK Massal Karyawan Landa Sejumlah Perusahaan Startup, Terungkap Penyebabnya
Kesediaan itu, kata mereka, diambil setelah Ukraina memberi "jaminan" bahwa negara tersebut tidak akan menggunakan rudal-rudal itu untuk melancarkan serangan di dalam Rusia.
Peskov menilai pengiriman itu tidak berkontribusi mendorong keinginan para pemimpin Ukraina untuk melanjutkan perundingan perdamaian dengan Rusia.***
Artikel Terkait
Minta Dukungan Persenjataan dari Barat, Ukraina Singgung Harga Perang Berkepanjangan dengan Rusia
Presiden Ukraina Tolak Usulan Penyerahan Wilayahnya ke Rusia untuk Akhiri Perang
Sebut Miliki Hak Tempatkan Pasukan Militer di Eropa Timur, NATO Siap Lawan Langsung Rusia?