Frekuensi News - Perang antara Rusia dengan Ukraina hingga kini masih terus berlangsung.
Kedua negara saling menuding santu sama lain terkait tindakan kejahatan selama perang berlangsung.
Baru-baru ini, Rusia dilaporkan telah mencuri sekitar 600 ribu ton gandum dari wilayah pendudukan Ukraina dan mengekspor sebagian lainnya menurut wakil kepala serikat produsen pertanian Ukraina UAC pada Rabu, 8 Juni 2022 waktu setempat.
Ukraina akan menuntut Rusia memberikan kompensasi atas pencurian gandum dan perusakan properti petani menurut wakil kepala UAC Denys Marchuk kepada televisi Ukraina.
Baca Juga: Seri Ketiga Film Naga Bonar 'Naga Naga Naga' Akan Tayang di Bioskop, Catat Tanggalnya
"Sampai saat ini, sekitar 600 ribu ton telah dicuri dari perusahaan pertanian dan dibawa ke wilayah semenanjung Krimea yang diduduki sementara dan dari sana dipindahkan ke pelabuhan, khususnya ke Sevastopol, dan dari sana, kapal pergi ke Timur Tengah," ujar Marchuk.
Dia mengatakan sekitar 100 ribu ton gandum telah dikirim ke Suriah menurut bukti yang "direkam oleh Amerika Serikat".
Marchuk tidak memberikan detail tambahan, sementara itu Kantor Berita Reuters tidak dapat memverifikasi klaim tersebut.
Dikutip oleh frekuensinews.com dari ANTARA, Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum terbesar di dunia.
Negara-negara Barat menuduh Rusia menciptakan risiko kelaparan global dengan menutup pelabuhan Ukraina yang terletak di Laut Hitam.
Di lain pihak, Rusia menyangkal bertanggung jawab atas krisis pangan internasional dan justru menyalahkan sanksi Barat.***
Artikel Terkait
AS Pasok Senjata Baru untuk Ukraina, Rusia: seperti Tuang Minyak ke Api
Ibu Kota Ukraina Kembali Diguncang Sejumlah Ledakan
Sempat Tarik Pasukannya, Rusia Kini Kembali Fokuskan Serangan ke Ibukota Ukraina
Prediksi Skor Republik Irlandia vs Ukraina di UEFA Nation League, 9 Juni: Tim Tamu Dalam Performa Terbaik
Vladimir Putin Pastikan Sasar Target Baru Jika AS Beri Bantuan Rudal untuk Ukraina