FREKUENSINEWS.COM - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dijadwalkan pada 27 November mendatang, Kabupaten Lahat diidentifikasi sebagai salah satu daerah paling rentan terhadap pelanggaran dan kejahatan pemilu.
Berbagai isu serius seperti penyalahgunaan kekuasaan, keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN), keterlibatan dan dugaan "permainan" KPU dengan salah satu paslon serta lemahnya pengawasan Bawaslu, prediksi masifnya transaksi money politic menjadi sorotan utama.
Menanggapi hal itu Direktur Eksekutif Indonesian Democracy Study Center (TERAS Indonesia) M Haekal Al Haffafah mengungkapkan hal yang paling rentan adalah abuse of power, terlibatnya penyelenggara negara (ASN) hingga penyelenggara dan pengawas pemilu (KPU dan Bawaslu).
Baca Juga: Razia dan Tes Urine di Lapas Kelas III Pagar Alam, Upaya Deteksi Dini Gangguan Keamanan
Selain itu, praktek jual beli suara dan money politics diperkirakan akan terjadi secara masif, menambah kekhawatiran akan integritas pemilu di daerah ini. Masyarakat diimbau untuk siaga 1 dan waspada terhadap berbagai praktik curang yang dapat menciderai proses demokrasi yang bersih.
"Perlu ada keberanian untuk menindak tegas hal-hal yang berkaitan praktek jual beli suara, money politic disinyalir akan terjadi masif," kata pengajar ilmu politik ini.
Dalam upaya meningkatkan pengawasan, semua elemen masyarakat Lahat, terutama kelompok civil society dan lembaga pemantau pemilu, diundang untuk berperan aktif dalam mengawasi jalannya Pilkada Lahat.
Baca Juga: Direhab Kak Pian, Jalan itu Kembali Alaf
Diharapkan dengan keterlibatan aktif masyarakat, pelanggaran pemilu dapat diminimalisir dan pemilihan yang jujur serta adil dapat terwujud.
"Kita berharap segenap masyarakat Lahat untuk siaga 1 guna menghadapi detik-detik menjelang pencoblosan 27 November mendatang," tambah Haekal.
Pengawasan ketat dan partisipasi aktif diharapkan dapat menjaga kualitas demokrasi serta memberikan perlindungan bagi hak suara setiap warga Lahat.
Baca Juga: Warga Empat Lawang Protes Bawa Barang Elektronik Rusak ke Kantor PLN
"Perlu civil society dari berbagai unsur terutama kelompok pemantau pemilu untuk terlibat aktif mengawasi jalannya pilkada Lahat," pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan data Bawaslu RI, Lahat menjadi salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi dengan skor 25,65.
Artikel Terkait
Survei Pilkada Lahat: Tingkat Elektabilitas Bursah-Widia Capai 43,2%, Kalahkan Yulius-Budiarto dan Lidyawati-Haryanto, Benarkah?
Hebohkan Masyarakat Lahat, Sesok Pria Ditemukan Gantung Diri di Kuburan
Guru Wajib Tau, Ini 7 Rekomendasi SMA Terbaik di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan
Kak Wari dan Cawabup Lahat Widia Ningsih Diserbu Ratusan Warga, Ada Apa?
Aktivis Bursah Zarnubi Tunjukkan Taji di Pilkada Lahat, Kok Bisa?
Kabar Gembira Pemilik Mobil Listrik, PLN UP3 Lahat Sudah Siapkan SPKLU Mobil Listrik
BREAKINGNEWS: Kasus Korupsi Izin Batubara Dilimpahkan ke Kejari Lahat
Lakukan Razia, Ini yang Ditemukan Lapas Kelas II Lahat!