Pilkada Lahat Rentan Pelanggaran dan Kejahatan Pemilu, Benarkah?

photo author
- Minggu, 20 Oktober 2024 | 12:59 WIB
Pilkada Lahat Rentan Pelanggaran dan Kejahatan Pemilu, Benarkah? (frekuensinews.com)
Pilkada Lahat Rentan Pelanggaran dan Kejahatan Pemilu, Benarkah? (frekuensinews.com)

FREKUENSINEWS.COM - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dijadwalkan pada 27 November mendatang, Kabupaten Lahat diidentifikasi sebagai salah satu daerah paling rentan terhadap pelanggaran dan kejahatan pemilu.

Berbagai isu serius seperti penyalahgunaan kekuasaan, keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN), keterlibatan dan dugaan "permainan" KPU dengan salah satu paslon serta lemahnya pengawasan Bawaslu, prediksi masifnya transaksi money politic menjadi sorotan utama.

Menanggapi hal itu Direktur Eksekutif Indonesian Democracy Study Center (TERAS Indonesia) M Haekal Al Haffafah mengungkapkan hal yang paling rentan adalah abuse of power, terlibatnya penyelenggara negara (ASN) hingga penyelenggara dan pengawas pemilu (KPU dan Bawaslu).

Baca Juga: Razia dan Tes Urine di Lapas Kelas III Pagar Alam, Upaya Deteksi Dini Gangguan Keamanan

Selain itu, praktek jual beli suara dan money politics diperkirakan akan terjadi secara masif, menambah kekhawatiran akan integritas pemilu di daerah ini. Masyarakat diimbau untuk siaga 1 dan waspada terhadap berbagai praktik curang yang dapat menciderai proses demokrasi yang bersih. 

"Perlu ada keberanian untuk menindak tegas hal-hal yang berkaitan praktek jual beli suara, money politic disinyalir akan terjadi masif," kata pengajar ilmu politik ini.

Dalam upaya meningkatkan pengawasan, semua elemen masyarakat Lahat, terutama kelompok civil society dan lembaga pemantau pemilu, diundang untuk berperan aktif dalam mengawasi jalannya Pilkada Lahat.

Baca Juga: Direhab Kak Pian, Jalan itu Kembali Alaf

Diharapkan dengan keterlibatan aktif masyarakat, pelanggaran pemilu dapat diminimalisir dan pemilihan yang jujur serta adil dapat terwujud.

"Kita berharap segenap masyarakat Lahat untuk siaga 1 guna menghadapi detik-detik menjelang pencoblosan 27 November mendatang," tambah Haekal.

Pengawasan ketat dan partisipasi aktif diharapkan dapat menjaga kualitas demokrasi serta memberikan perlindungan bagi hak suara setiap warga Lahat.

Baca Juga: Warga Empat Lawang Protes Bawa Barang Elektronik Rusak ke Kantor PLN

"Perlu civil society dari berbagai unsur terutama kelompok pemantau pemilu untuk terlibat aktif mengawasi jalannya pilkada Lahat," pungkasnya.

Diketahui, berdasarkan data Bawaslu RI, Lahat menjadi salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi dengan skor 25,65.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ersangkut Frekuensinews

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

4.900 Peserta Bakal Ramaikan Sriwijaya Dempo Run 2025

Sabtu, 29 November 2025 | 18:57 WIB

BNN Musnahkan 69 Ton Ganja di Aceh Utara

Kamis, 6 November 2025 | 21:28 WIB
X