Melestarikan Warisan Budaya: Makna dan Ritual Hari Moyang bagi Suku Temuan

photo author
- Rabu, 10 Juli 2024 | 22:45 WIB
Melestarikan Warisan: Makna dan Ritual Hari Moyang bagi Suku Temuan (frekuensinews.com)
Melestarikan Warisan: Makna dan Ritual Hari Moyang bagi Suku Temuan (frekuensinews.com)

FREKUENSINEWS.COM - Hari Moyang adalah perayaan dengan makna mendalam bagi Suku Temuan di Semenanjung Malaysia.

Artikel ini mengulas arti dan pentingnya perayaan ini bagi suku tersebut, dari asal-usul hingga berbagai ritual yang dilakukan, mengungkap kekayaan budaya dan warisan spiritual Suku Temuan melalui tradisi Hari Moyang.

Mari kita memahami lebih dalam tentang tradisi penuh makna ini dalam kehidupan masyarakat Suku Temuan di Semenanjung Malaysia.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Suku Rejang, Beginilah Sejarah, Budaya, dan Tradisi Unik Yang Masih Terjaga

Orang Asli dari suku Temuan merayakan Hari Moyang dengan keseriusan dan penghormatan. Ritual dan sembahyang dilakukan di pemakaman nenek moyang sebagai bentuk penghargaan kepada "semangat" yang dipercaya menjaga keselamatan dan memberikan kehidupan baik kepada generasi saat ini.

Perayaan Hari Moyang, atau 'Aik Muyang', diadakan dari Desember hingga Januari dengan tanggal bervariasi sesuai kelompok penempatan.

Suku Temuan, suku keempat terbesar di antara 18 suku Orang Asli di Semenanjung Malaysia, banyak mengamalkan adat yang mirip dengan orang Melayu, terutama di Selangor, Negeri Sembilan, Melaka, Johor, dan Pahang.

Baca Juga: Jangan Main-main, Ini 7 Suku Terkuat di Indonesia! Benarkah Memiliki Kekuatan Gaib?

Di Selangor, beberapa komunitas Orang Asli Temuan mengadakan upacara Hari Moyang di sekitar perkampungan mereka, seperti di Pulau Kempas, Busut Baru, dan Hulu Kuang.

Menurut Tok Batin Kampung Orang Asli Pulau Kempas, Rahman Pahat, Hari Moyang dirayakan sebagai ungkapan terima kasih kepada "semangat" nenek moyang yang memberikan keselamatan, kesehatan, dan rezeki kepada masyarakat Temuan sepanjang tahun.

 

Upacara ini melibatkan pembersihan makam nenek moyang dan penyediaan berbagai hidangan makanan dan minuman sebagai bentuk penghormatan.

Baca Juga: Tradisi Munggahan Jelang Bulan Ramadhan 2023 yang Dilakukan oleh Suku Sunda

Samsul Anak Senin, Ketua Majlis Pengurusan Komuniti Orang Asli Busut Baru, menjelaskan bahwa setiap kampung memiliki tanggal berbeda untuk menyambut Hari Moyang guna menghindari bentrokan aktivitas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ersangkut Frekuensinews

Sumber: Frekuensinews.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

4.900 Peserta Bakal Ramaikan Sriwijaya Dempo Run 2025

Sabtu, 29 November 2025 | 18:57 WIB

BNN Musnahkan 69 Ton Ganja di Aceh Utara

Kamis, 6 November 2025 | 21:28 WIB
X