WALHI Jabar Ungkap Ancaman Kelestarian Lingkungan Akibat Perubahan Status Kawasan Hutan Jadi Taman Wisata Alam

photo author
- Kamis, 10 Maret 2022 | 08:45 WIB
ancaman kelestarian lingkungan sebab alih status kawasan hutan jadi Taman Wisata Alam  (@twa_sorong)
ancaman kelestarian lingkungan sebab alih status kawasan hutan jadi Taman Wisata Alam (@twa_sorong)

Frekuensi News - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) merupakan sebuah organisasi gerakan lingkungan hidup terbesar di Indonesia.

Sejak tahun 1980 hingga saat ini, WALHI secara aktif mendorong upaya-upaya penyelamatan dan pemulihan lingkungan hidup di Indonesia.

WALHI bekerja untuk terus mendorong terwujudnya pengakuan hak atas lingkungan hidup, dilindungi serta dipenuhinya hak asasi manusia sebagai bentuk tanggung jawab Negara atas pemunuhan sumber-sumber kehidupan rakyat.

Baca Juga: Studi Terbaru: Pemanasan Global Pengaruhi Pohon-pohon Tinggi Hutan Amazon

WALHI memastikan dirinya menjadi bagian utama dari gerakan ini. Terbaru saja, mereka mengungkapkan ancaman kerusakan lingkungan sebab adanya peralihan kawasan hutan.

Hal ini disesuai dengan wawacara yang dilakukan tim Pikiran Rakyat baru-baru melalui sambungan telepon pada Rabu, 9 Maret 2022 membahas motif sejumlah pemerintah daerah melakukan alih status hutan menjadi TWA.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Barat (Walhi Jabar) menyatakan, perubahan status kawasan hutan menjadi Taman Wisata Alam (TWA) bakal mengancam kelestarian ekosistem hutan.

Pasalnya, perubahan status tersebut juga akan diikuti pembangunan berbagai fasilitas infrastruktur di kawasan hutan dan mobilitas manusia yang makin menambah beban lingkungan.

Baca Juga: 10 Januari Merupakan Hari Gerakan Sejuta Pohon! Yuk, Cari Tau Manfaat Pohon Untuk Kehidupan

1. Fokus ke pentingan ekonomi

"Karena orientasinya itu ke ekonomi," kata Direktur Eksekutif Walhi Jabar Meiki W Paendong.

Orientasi ekonomi demi menambah pendapatan daerah akhirnya mengorbankan kawasan hutan yang seharusnya dilestarikan.

2. Banyaknya mobilitas manusia berbanding lurus dengan emisi karbon di sekitar kawasan

Saat menjadi TWA, akan terjadi pula mobilitas manusia yang mendatangi lokasi itu. Imbasnya, timbulan sampah muncul dan emisi karbon dari pembuangan bahan bakar kendaraan bermotor yang masuk TWA juga mencemari kawasan hutan.

Hadirnya TWA memang dipastikan diikuti pembangunan infrastruktur pendukung semacam restoran, glamping, atau akses jalan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Anis Masliani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

4.900 Peserta Bakal Ramaikan Sriwijaya Dempo Run 2025

Sabtu, 29 November 2025 | 18:57 WIB

BNN Musnahkan 69 Ton Ganja di Aceh Utara

Kamis, 6 November 2025 | 21:28 WIB
X