Heboh! Tak Terima Cinta nya Diputus, Pemuda Asal Pandeglang Viral Karena Sebar Video Revenge Porn

Frekuensi News – Kasus yang melibatkan anak pejabat kembali viral. Kini datang dari Alwi Husen Maolana, pelaku pemerkosaan atau revenge porn di Pandeglang, Banten.

Alwi Husen Maolana (23) ini adalah seorang mahasiswa Universitas bergengsi di Provinsi Banten.

Ia yang menyebar video asusila (revenge porn) yang berisi rekaman sang kekasih yang tidak sadarkan diri.

Kasus Alwi ini dimulai dari cuitan Twitter @zanatul_91. Pemilik akun tersebut adalah kakak dari korban pemerkosaan Alwi, membeberkan bagaimana pelaku berbuat bengis kepada adiknya.

Baca Juga: Prediksi skor Guatemala vs Kuba di Piala Emas Concacaf 28 Juni 2023 : Lengkap dengan Head to Head

Thread yang dibuat kakak dari korban pemerkosaan ini viral dan diunggah ulang sejumlah akun besar di Twitter. Ada akun Twitter yang mengunggah ulang dengan foto tampang Alwi.

Akun Twitter @PartaiSocmed bagikan tampang dari Alwi. Ada foto dari Alwi yang diunggah akun #99 dan juga chat dari Alwi yang menyuruh korban untuk bunuh diri.

“Ini wajah si pelaku, Alwi Husen Maolana Bin Anwari Husnira. Kelakuannya sama perempuan emang serem banget..,” cuit akun Twitter @PartaiSocmed.

Kakak korban, Iman Zanatul Haeri mengatakan, kasus berawal ketika saudara ketiganya menerima kiriman sebuah video melalui pesan singkat Whatsapp pada 14 Desember 2022.

Baca Juga: Ditenagai Snapdragon Canggih! Inilah Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A73 5G Juni 2023

"Ketika diklik ternyata pesan itu isinya video asusila korban (adik kami) yang di-video-kan ketika tidak sadar, sepertinya pelaku mengirim video dengan menggunakan fitur one klik dimana video akan langsung hilang ketika sudah dilihat, beruntungnya saudara kami RK menyimpannya dalam memori laptop," ujar Iman Zanatul Haeri, Senin, 26 Juni 2023.

Pelaku tidak hanya mengirim video tersebut kepada keluarga melainkan ke beberapa teman dekat korban bahkan ke sejumlah dosen.

"Pelaku ini memang selalu mengancam akan menyebar video asusila tersebut ke teman-teman dekatnya dan dosen, kalau korban tidak mau jadi kekasihnya dan pelaku tidak terima kalau adik saya (korban) sibuk main dengan temannya atau sibuk kuliah," kata Zainul.

Zainul mengatakan bahwa sebenarnya korban sudah berhubungan selama tiga tahun karena mendapat ancaman dari pelaku.