Frekuensinews- Terjadi aksi protes pada Rapat Pemegang Saham Umum (RPSU) Adaro Energy yang digelar pada 10 Mei 2023 di Jakarta.
Aksi protes ini dilakukan oleh pemegang saham yang tidak setuju dengan kebijakan yang diambil oleh Adaro Energy.
Adaro berencana akan membuat PLTU Batubara Baru yang akan digunakan untuk menyuplai energi smelter aluminium yang akan dibangun dan digunakan untuk baterai kendaraan listrik.
Baca Juga: Kemungkinan Seimbang Akan Terjadi, Prediksi Pertandingan Osasuna vs Almeria di Liga Spanyol
Dampak dari adanya PLTU batubara ini semakin memperparah krisis iklim yang ada.
Adaro Energy sendiri merupakan salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia.
Sebelumnya, Adaro menyatakan bahwa mereka akan mulai bertransisi ke energi bersih terbarukan seperti air, solar, dan angin.
Baca Juga: Seperti Antri Sembako! Viral Antrian Sidang Cerai di Pengadilan Agama Cibinong
Namun, Adaro juga akan membangun PLTU batu bara baru yang hal ini akan memberikan dampak yang serius terhadap lingkungan sekitar.
Hal ini memicu kekecewaan pada pemegang saham di Adaro.
Dari video yang diunggah oleh Greenpeace Indonesia, terlihat ada dua orang pemegang saham yang memprotes kebijakan ini dan menyatakan keberatannya.
Baca Juga: Pengumuman Pasca Sanggah PPPK Teknis 2022 Telah Dirilis, Peserta Ramai-ramai Tagih Janji Menpan RB
Dua orang yang melakukan protes pada saat rapat berlangsung, segera diseret paksa oleh pihak keamanan keluar ruangan rapat.
Penggunaan batu bara sebagai sumber energi dianggap sebagai energi kotor karena emisi yang dihasilkan memperburuk kondisi krisis iklim yang ada.
Para aktivis lingkungan di seluruh dunia gencar menyuarakan untuk pengurangan penggunaan batu bara sebagai sumber energi demi kelangsungan hidup bumi.***
Artikel Terkait
Konser Tunggal Coldplay Akan Dimulai November 2023, Berikut Tips untuk Perang Tiket
Tragedi di Thane: Gadis 12 Tahun Mendapat Haid Dibunuh Saudaranya Sendiri Karena Mengira Akibat Hal Ini
Komandan 'Unit Roket' Gaza Tewas dalam Konflik Israel-Palestina
Seorang Pria Membunuh Tetangganya Karena Tak Tahan dengan Ulahnya
Adhara Perez Sanchez, Bocah Umur 11 Tahun Miliki IQ Lebih Baik dari Einstein yang Awalnya Divonis Autis