FREKUENSINEWS.COM,MUARAENIM - Ratusan warga dari 12 desa di Kecamatan Belida Darat, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, kembali menggelar aksi demo di Kantor Gubernur Sumsel, Senin, 18 November 2024.
Ini merupakan aksi kedua setelah tuntutan mereka pada aksi sebelumnya, 19 September 2024, terkait pencemaran lingkungan dan kerusakan ekologis yang diakibatkan oleh aktivitas PT Pertamina, belum mendapat tindak lanjut yang jelas.
Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Belida Darat meluapkan kekecewaan terhadap PT Pertamina Zona 4 terkait dampak eksploitasi sumber daya alam di wilayah mereka.
Baca Juga: Tragis!!! Duel Carok Karena Berbeda Pilihan Calon Bupati di Madura, 1 Tewas
Koordinator aksi, Astri Adi, mengungkapkan kerusakan lingkungan yang parah, seperti sumur-sumur warga di Desa Sialingan yang tercemar dan tidak lagi layak digunakan.
“Kami sudah bersabar, tetapi hingga kini belum ada penyelesaian konkret. Jika dalam 14 hari tidak ada respons nyata, kami akan menutup tiga lokasi stasiun pengumpulan minyak Pertamina,” tegas Astri.
Lokasi yang dimaksud mencakup SP3 Desa Sialingan Tanjung, SP5 Talang Balai, dan SP7 Desa Lubuk Getam Aramda. Masyarakat Belida Darat menyampaikan lima tuntutan kepada PT Pertamina, yaitu:
Baca Juga: Tim Audit Itwasda Polda Sumsel Tahap II Aspek Pelaksanaan dan Pengendalian di Polres Lahat
Hentikan eksploitasi sumber daya alam di Kecamatan Belida Darat.
Bentuk tim terpadu untuk menilai kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang.
Berikan beasiswa S1 untuk anak-anak asal Belida Darat.
Baca Juga: Penampakan Buaya di Jembatan Komering Bikin Macet Jalan
Adakan operasi pasar murah bagi masyarakat terdampak.
Perbaiki infrastruktur yang rusak akibat kendaraan operasional tambang.