Ini Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Menjadi Saksi Bisu Tsunami Aceh 2004 Yang Maha Dahsyat!

photo author
- Kamis, 24 Oktober 2024 | 06:17 WIB
Ini Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Menjadi Saksi Bisu Tsunami Aceh 2004 Yang Maha Dahsyat! (frekuensinews.com)
Ini Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Menjadi Saksi Bisu Tsunami Aceh 2004 Yang Maha Dahsyat! (frekuensinews.com)

FREKUENSINEWS.COM - Ini Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Menjadi Saksi Bisu Tsunami Aceh 2004 Yang Maha Dahsyat!

Masjid Baiturrahman Banda Aceh atau yang lebih dikenal dengan Masjid Raya Baiturrahman atau Masjid Kesultanan Aceh adalah sebuah masjid bersejarah yang berada di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia.

Masjid Raya Baiturrahman dibangun pada 1022H/1612M di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh Darussalam.

Baca Juga: Ini Sejarah Gunung Patuha Di Bandung Wajib Dibaca Sampai Habis

Sejak awal, Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya diperuntukkan untuk kegiatan ibadah saja.

Masjid Baiturrahman dibangun pada abad ke-17 atau tepatnya pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda tahun 1607-1636.

Kala itu, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah umat muslim saja, melainkan sebagai pusat pendidikan ilmu agama.

Baca Juga: Melihat Film Guru Bangsa: Tjokroaminoto, Sejarah Pendirian Sarekat Islam

Karena posisinya yang sangat strategis, sebagian bangunan Masjid Raya Baiturrahman pernah dibakar Belanda pada 10 April 1873.

Untuk meluluhkan hati rakyat Aceh yang murka, Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan membangun kembali masjid agung yang baru.

Ketika mendengar nama Aceh atau yang dijuluki Bumi Serambi Mekkah, yang terlintas di benak pikiran adalah tsunami Aceh 2004 yang maha dahsyat dan Masjid Raya Baiturahman yang menjadi saksi bisu bencana alam yang menggetarkan dunia tersebut.

Baca Juga: Banyak yang Nggak Tau, Ini 5 Keunikan Wisata Sejarah Candi Agung Amuntai

Terlepas dari semua itu, Masjid Raya Baiturrahman merupakan simbol agama, budaya, dan perjuangan rakyat Aceh.

Masjid Raya Baiturrahman dibangun pada 1022H/1612M di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh Darussalam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ersangkut Frekuensinews

Tags

Rekomendasi

Terkini

4.900 Peserta Bakal Ramaikan Sriwijaya Dempo Run 2025

Sabtu, 29 November 2025 | 18:57 WIB

BNN Musnahkan 69 Ton Ganja di Aceh Utara

Kamis, 6 November 2025 | 21:28 WIB
X