Arteria Dahlan Akhirnya Lontarkan Permintaan Maaf Kepada Warga Pasundan, Begini Katanya

Frekuensi News – Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan itu akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada warga Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda.

Penyataan maaf itu disampaikan oleh Arteria Dahlan setelah sebelumnya sempat dituding rasis akibat menyinggung Bahasa Sunda saat Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Kejagung.

Permintaan maaf Arteria Dahlan itu disampaikan langsung olehnya saat memberikan klarifikasi kepada DPP PDI Perjuangan di Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 20 Januari 2022.

“Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” ungkap Arteria yang dikutip frekuensinews.com dari laman RRI.

Baca Juga: Prediksi Ligue 1 Prancis Lyon vs Saint-Etienne 22 Januari 2022, Les Gones Diterpa Badai Cedera

Hal tersebut disampaikan Arteria di hadapan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun.

Tak hanya menyampaikan permintaan maaf, Arteria Dahlan juga menyesali perbuatannya itu dan berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama di kemudian hari.

Selain itu, ia pun siap menerima segala resiko yang akan diterimanya seperti sanksi yang akan diberikan partai kepadanya.

"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai. Sebagai kader partai saya siap menerima sanksi yang diberikan partai,” tutur Arteria.

Baca Juga: Temukan Kasus Covid-19 pada Hewan Pengerat, Hong Kong Musnahkan Ribuan Hamster

“Saya belajar dari persoalan ini, dan terima kasih atas seluruh kritik yang diberikan ke saya, pastinya akan menjadi masukan bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi,” tambahnya mengatakan.

Arteria pun kembali menegaskan jika dirinya akan lebih efektif dan berhati-hati lagi dalam berkomunikasi dengan siapapun, terutama mitra kerja dan masyarakat.

"Saya sendiri akan lebih fokus di dalam memerjuangkan keadilan bagi masyarakat, khususnya di dalam memerangi mafia narkoba, mafia tanah, mafia tambang, mafia pupuk, mafia pelabuhan/bandara/laut, mafia pangan dan BBM, dan berbagai upaya penegakkan hukum lainnya,” ungkap Arteria.

“Saya akan lebih bekerja secara silent tetapi mencapai sasaran penegakan hukum. Sekali lagi terima kasih atas semua kritik dan masukan yang diberikan kepada saya,” sambungnya.