Ingatkan Omicron Bukan Varian Covid-19 yang Terakhir, WHO: Itu Tidak Akan Terjadi karena Virus Ini...

photo author
- Rabu, 19 Januari 2022 | 21:18 WIB
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. WHO mengungkapkan Omicron bukanlah varian terakhir dari pandemi Covid-19. (Instagram @drtedros)
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. WHO mengungkapkan Omicron bukanlah varian terakhir dari pandemi Covid-19. (Instagram @drtedros)

Frekuensi News - Omicron saat ini salah satu varian Covid-19 yang paling diwaspadai oleh masyarakat dunia.

Pasalnya, Omicron dinyatakan lebih menular dari varian sebelumnya, Delta.

Hal ini terbukti dari melonjaknya kasus Covid-19 di sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, India, dan Prancis.

Namun di sejumlah negara, jumlah kasus varian Omicron mulai mengalami penurunan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Angkat Suara Usai Alat Pemantau Gunung Sumbing Dicuri, Begini Katanya

Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pandemi Covid-19 tidak akan berakhir meskipun varian Omicron mereda di beberapa negara.

WHO mengingatkan tingkat penularan yang tinggi kemungkinan akan memunculkan varian baru saat virus bermutasi.

"Kami mendengar banyak orang menyarankan bahwa Omicron adalah varian terakhir, yang berakhir setelah ini. Dan itu tidak terjadi karena virus ini beredar pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia," kata Maria van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 WHO saat konferensi pers di Jenewa Rabu, 19 Januari 2022.

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreysus mengatakan kematian akibat Covid-19 tetap pada tingkat yang sama.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 20 Januari 2022: Aries Siap Sambut Peluang Bagus, Gemini Pikat Semua Orang

Namun, Tedros menyatakan keprihatinan bahwa sistem perawatan kesehatan di sebagian besar negara masih di bawah tekanan karena lonjakan infeksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah.

"Di beberapa negara, kasus tampaknya telah mencapai puncaknya, yang memberi harapan bahwa yang terburuk dari gelombang terbaru ini telah selesai, tetapi belum ada negara yang keluar dari masalah," ujar bos WHO itu.

Dia juga mengingatkan orang narasi varian Omicron sebagai 'penyakit ringan' adalah menyesatkan dan berbahaya.

"Pandemi ini belum berakhir," kata dia seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari Pikiran Rakyat pada artikel yang berjudul WHO Ingatkan Varian Omicron Bukan yang Terakhir di Dunia, Mutasi Virus Akan Muncul Lagi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 20 Januari 2022: Libra Saatnya Hormati Komitmen, Scorpio Cobalah Membuka Pikiran

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X