internasional

Ukraina Peringati Hari Kemerdekaannya, Joe Biden Beri Bantuan 3 Miliar Dolar AS

Kamis, 25 Agustus 2022 | 11:00 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bantuan terbaru untuk Ukraina. (Instagram @Joebiden)

Frekuensi News - Perang Ukraina dengan Rusia saat ini masih terus berlangsung sengit.

Sementara Ukraina masih mendapatkan dukungan yang kuat dari negara-negara barat, termasuk Amerika Serikat (AS).

Terlebih Ukraina baru saja merayakan hari kemerdekaannya.

Berdasarkan laporan terbaru, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bantuan senilai 3 miliar dolar AS atau skeitar Rp44,6 triliun.

Baca Juga: Potongan Lirik Lagu Paul Partohap - Thank You 4 Lovin Me yang Tengah Viral di TikTok

Bantuan ini disalurkan dalam rangka dukungan hari kemerdekaan Ukraina.

Pengumuman ini juga merupakan paket bantuan terbesar dari Washington sejak invasi Rusia enam bulan lalu.

Bantuan itu diumumkan ketika para pejabat AS memperingatkan bahwa Rusia tampaknya berencana untuk meluncurkan serangan baru terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

"Amerika Serikat berkomitmen untuk mendukung rakyat Ukraina saat mereka melanjutkan perjuangan untuk mempertahankan kedaulatan mereka," kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari Reuters Kamis, 25 Agustus 2022.

Baca Juga: Cek Fakta: Jepang Hentikan Penggunaan Vaksin Covid-19 karena Mengandung Logam

Bantuan sekitar 2,98 miliar dolar akan memungkinkan Ukraina untuk memperoleh sistem pertahanan udara, sistem artileri dan amunisi, sistem pesawat udara tak berawak, dan radar untuk memastikan pasukannya dapat terus mempertahankan diri dalam jangka panjang.

Secara total, AS telah memberikan sekitar 10,6 miliar dolar bantuan keamanan ke Ukraina sejak awal pemerintahan Biden pada Januari 2021.

Sejak 2014, AS telah memberikan lebih dari 12,6 miliar dolar bantuan keamanan ke Ukraina.

Paket baru menggunakan dana dari Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI) yang dialokasikan oleh Kongres untuk memungkinkan pemerintahan Joe Biden mendapatkan senjata dari industri daripada mengambil senjata dari stok senjata AS yang ada.

Sejak pasukan Rusia menginvasi pada 24 Februari dalam apa yang oleh Presiden Vladimir Putin disebut sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina, konflik telah berubah menjadi perang akibat gesekan yang terjadi terutama di timur dan selatan negara itu.***

Tags

Terkini