Sandiaga Uno Ungkap Penyebab Perang Rusia dan Ukraina Akan Berlangsung Lama

photo author
- Minggu, 21 Agustus 2022 | 14:50 WIB
Sandiaga Uno ungkap profit yang dihasilkan Rusia dari perang melawan Ukraina. (Instagram/@sandiuno)
Sandiaga Uno ungkap profit yang dihasilkan Rusia dari perang melawan Ukraina. (Instagram/@sandiuno)

Frekuensi News - Perang Rusia dengan Ukraina yang masih berlangsung, masih menjadi perhatian serius dari sejumlah politisi baik pejabat internasional maupun dalam negeri.

Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan penyebab perang Rusia dengan Ukraina yang akan berlangsung lama.

"Because its profitable (karena sangat menguntungkan)," kata Sandiaga Uno melalui sebuah video yang diunggah melalui akun Instagramnya seperti dikutip oleh frekuensinews.com.

Salah satu dampak perang Rusia dengan Ukraina adalah naiknya harga minyak dunia.

Baca Juga: Viral Cacar Monyet Masuk ke Indonesia, Kemenkes Angkat Bicara

Menurut Sandiaga Uno, Rusia memanfaatkan momentum tersebut dengan mematok harga minyaknya di bawah harga pasar dunia.

"Dia (Rusia red.) menjual di bawah harga pasar untungnya 6 miliar dolar AS per hari, cost of war (biaya perang) kira-kira berapa? 1 miliar dolar AS. Jadi Rusia profit setiap hari berapa? 5 miliar dolar AS," ucap Sandiaga.

Sandiaga Uno juga menuturkan, Indonesia harus bersikap lebih bijak terkait kondisi saat ini.

"Indonesia ini harus pintar, Rusia kan nawarin ke kita eh lu mau gak? India udah ambil nih, minyak kita nih, harganya 30 persen lebih murah dari harga pasar internasional," kata Sandiaga.

Baca Juga: Sinopsis Film Milly dan Mamet: Sissy Prescillia dan Dennis Adhiswara Hadapi Konflik Rumah Tangga

"Kalo buat temen2 CEO Mastermind ambil gak? Pak Jokowi mikirnya sama," ucapnya.

Meski demikian, Pemerintah tidak langsung mengambil keputusan untuk membeli minyak Rusia lantaran pertimbangan dari sejumlah aspek.

"Dan kadang-kadang kita lihat itu sangat berbeda dari perspektif mungkin geopolitik, mungkin dari segi makroekonomi, tapi ini memang tantangan ya, karena barat ini kan ya mau gimana pun juga mereka kontrol teknologi, payment," kata Sandiaga.

"Kenapa kita takut gak ngambil minyak Rusia karena kita takut swiftnya dimatiin, swift dimatiin kita gak ngirim US Dolar, kata Rusia gak usah takut bayarnya pake Rubel aja confert rupiah ke rubel gitu nah ini yang temen-temen di sektor keuangan lagi ngitung-ngitung," tuturnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

80 Pati TNI AD Naik Pangkat l, Ini Pesan Kasad!

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:33 WIB
X