FREKUENSINEWS – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mencatat keberhasilan dalam mengamankan barang-barang milik penumpang yang tertinggal selama masa Angkutan Lebaran 2025. Dalam periode 21 Maret hingga 11 April 2025, total nilai barang yang ditemukan dan diamankan mencapai Rp287.730.000.
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa selama 22 hari masa angkutan Lebaran, pihaknya mendata sebanyak 129 barang yang tertinggal dan langsung dicatat dalam sistem Lost and Found KAI.
"Barang-barang tersebut berupa gadget, pakaian, uang tunai, emas, jam tangan, helm, hingga dompet. Sebagian besar sudah berhasil dikembalikan kepada pemiliknya," ungkap Feni pada Kamis (17/4/2025).
Baca Juga: TPUA Datangi Rumah Jokowi di Solo, Minta Klarifikasi Terkait Keaslian Ijazah
Sistem Lost and Found yang diterapkan oleh KAI menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam menjaga kenyamanan dan keamanan penumpang. Penumpang yang merasa kehilangan barang dapat segera menghubungi petugas di stasiun atau melalui Contact Center 121 agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Sebagai langkah preventif, petugas announcer secara berkala memberikan imbauan kepada penumpang untuk senantiasa waspada terhadap barang bawaan mereka. Feni juga menekankan pentingnya memeriksa kembali barang sebelum meninggalkan kursi atau turun dari kereta, serta tidak terburu-buru saat berada di stasiun.
"Penumpang diimbau datang lebih awal, memperhatikan waktu keberangkatan, dan tidak meninggalkan barang di tempat yang tidak seharusnya. Ini demi menghindari potensi kehilangan yang bisa merugikan diri sendiri," jelasnya.
Baca Juga: Desiana Syafitri Raih Perak di Kejuaraan Sambo Asia 2025, Harumkan Nama Indonesia di Uzbekistan
Walaupun tanggung jawab atas barang bawaan berada di tangan penumpang, KAI tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik melalui sistem Lost and Found yang humanis dan responsif. Upaya ini menjadi bagian dari visi KAI dalam membangun ekosistem transportasi publik yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.
“Kami ingin masyarakat semakin yakin bahwa kereta api adalah moda transportasi massal yang tidak hanya efisien dan ramah lingkungan, tetapi juga mengutamakan keselamatan serta kepuasan pelanggan dalam setiap perjalanannya,” pungkas Feni.***