Terungkap Penyebab Orang Lebih Rentan Terkena Penyakit Saat ini, Berikut Penjelasan dr Zaidul Akbar

Frekuensi News - Seiring berjalannya waktu, berbagai aspek dalam kehidupan manusia turut mengalami perubahan. Hal ini terjadi karena pesatnya perkembangan zaman.

Namun sayangnya, perkembangan zaman seperti saat ini justru membuat sebagian besar orang lebih rentan terkena penyakit.

Kondisi kerentanan penyakit tersebut umumnya terjadi disebabkan oleh sejumlah faktor seperti perubahan gaya hidup yang semakin modern.

Sementara itu, dr Zaidul Akbar turut memberikan pandangan terkait mengapa seseorang lebih rentan terkena penyakit di zaman seperti sekarang ini.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Kamis 17 Maret 2022: Mama Sarah Pingsan Karena Elsa Kritis

"Kenapa banyak penyakit zaman sekarang? Karena umat islam jauh dari petunjuk Al-Quran. Karena umat islam tidak tahu bagaimana petunjuk Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam untuk hidup sehat," kata dr Zaidul Akbar melalui akun YouTube Bisikan.com sebagaimana dikutip oleh frekuensinews.com.

Adapun salah satu penyakit yang sering dijumpai adalah asam urat dan kolesterol.

Asam urat dan kolesterol menjadi dua dari sekian banyaknya jenis penyakit yang kerap dialami oleh masyarakat.

Penyakit ini muncul akibat seseorang tidak mampu mengontrol asupan makanan.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia Kamis, 17 Maret 2022: Jawa Barat Kembali Sumbang Kasus Baru Tertinggi

Penyakit ini akan menyerang persendian dan bakal terasa sangat menyakitkan.

Meski demikian, dr Zaidul Akbar mengungkapkan dua penyakit ini bisa diatasi tanpa obat yakni dengan berpuasa.

Adapun salah satu jenisnya adalah puasa Senin-Kamis.

"Tapi untuk orang itu menahan makannya itu kan susah, kalo saya tawarkan makan sama tidak makan semuanya pilih makan, karena kita ada nafsu, tapi saking luar biasanya sebuah amal ibadah itu dikerjakan maka Subhanallah akan semakin banyak reward yang kita dapatkan," ujar dr Zaidul Akbar.

Baca Juga: Tak Hanya Rizky Febian, Pemberian Hadiah Doni Salmanan Ikut Menyeret Nama Atta Halilintar