Frekuensi News - Serangan jantung merupakan salah satu jenis penyakit yang harus diwaspadai oleh setiap orang.
Penyakit jantung dapat menyerang siapa saja, baik wanita maupun pria.
Namun selama 10 tahun terakhir, penyakit jantung pada perempuan terutama wanita muda-meningkat.
Lebih banyak perempuan daripada pria yang meninggal karena penyakit jantung setiap tahunnya. Namun identifikasi dan pengobatan pada wanita kadang terlambat dan sering salah diagnosis.
Baca Juga: 3 Amalan Utama Saat Malam Nisfu Syaban, Salah Satunya Perbanyak Istighfar
Lebih buruk lagi, pedoman pengobatan penyakit jantung yang dilakukan pada 1990-an hampir secara eksklusif berasal dari penelitian pada pria. Bahkan saat ini hanya sekitar 30 persen subjek penelitiannya perempuan.
Ini sangat meresahkan karena gejala wanita berbeda. Pria lebih cenderung mengalami nyeri dada klasik.
Wanita lebih cenderung memiliki tanda-tanda tidak normal termasuk gejala seperti sesak napas, mual, dan kelelahan.
Ditambah lagi karena pedoman yang dibuat ditujukan untuk pria, hal ini dapat menyebabkan diagnosis yang terlewat pada wanita, atau kesalahan diagnosis dengan penyakit jantung wanita yang sering dikategorikan sebagai masalah gastrointestinal atau kecemasan.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Mengapa Kian Sedikit Berolahraga Semakin Berat untuk Memulainya
Wanita juga sering mengabaikan gejala mereka baik karena penyangkalan, rasa malu, atau jengah.
"Menunda apa pun yang tampaknya serius berpotensi mengancam nyawa," kata Jhalani spesialis penyakit kardiovaskular di Vagelos College of Physicians and Surgeons, seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari Medical Xpress Kamis, 10 Maret 2022.
"Penyakit jantung pada wanita tidak sama dengan penyakit jantung pada pria," katanya.
"Ada perbedaan pada jantung wanita versus jantung pria," ujarnya.
Baca Juga: Dosa-dosa yang Tak Bisa Diampuni Saat Malam Nisfu Syaban, Salah Satunya Zina
Artikel Terkait
Berikut Tanda Awal Penyakit Jantung, Salah Satunya Gusi Berdarah
Wajib Dibatasi, Lima Makanan Ini Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Studi Terbaru: Minum Susu Berlemak Tinggi Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Dokter Spesialis: Waspada Serangan Jantung pada Penyintas Covid-19
Bisa Timbulkan Serangan Jantung, dr Zaidul Akbar Ungkap Waktu Tidur yang Berbahaya bagi Kesehatan