Penelitian Terbaru: Gula Bisa Ubah Mikrobioma Usus Pemicu Diabetes

photo author
- Sabtu, 10 September 2022 | 21:00 WIB
Ilustrasi. Penelitian ternaru mengungkapkan gula makanan bisa mengubah mikrobioma usus yang menjadi pemicu penambahan berat badan dan diabetes. (kemenkes.go.id)
Ilustrasi. Penelitian ternaru mengungkapkan gula makanan bisa mengubah mikrobioma usus yang menjadi pemicu penambahan berat badan dan diabetes. (kemenkes.go.id)

Frekuensi News - Gula merupakan salah satu bahan makanan yang dikonsumsi oleh setiap orang.

Namun, penggunaan gula harus dibatasi konsumsinya.

Pasalnya, mengkonsumsi gula yang berlebihan bisa memicu masalah kesehatan seperti diabetes.

Baru-baru ini, sebuah studi mengungkapkan gula makanan dapat mengubah mikrobioma usus yang memicu peristiwa mengarah pada penyakit metabolisme, pra-diabetes, dan penambahan berat badan.

Baca Juga: Terinspirasi dari Ratu Elizabeth II, Raja Charles III Janji Beri Pelayanan Seumur Hidup

Temuan yang dipublikasikan di laman Cell itu menunjukkan bahwa pola makan itu penting, tetapi mikrobioma yang optimal sama pentingnya untuk pencegahan sindrom metabolik, diabetes, dan obesitas.

Profesor mikrobiologi dan imunologi di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons, Ivaylo Ivanov dan rekan-rekannya menyelidiki efek awal dari pola makan gaya Barat yang dominan dengan gula pada mikrobioma tikus.

Setelah empat minggu, hewan menunjukkan karakteristik sindrom metabolik seperti penambahan berat badan, resistensi insulin, dan intoleransi glukosa.

Mikrobioma mereka telah berubah secara dramatis, dengan jumlah bakteri berfilamen yang tersegmentasi turun tajam dan bakteri lain bertambah banyak.

Baca Juga: Prediksi Skor Napoli vs Spezia di Serie A Italia 11 September 2022 : Il Partinopei Siap Gulung Tim Tamu

Pengurangan bakteri berfilamen sangat penting untuk kesehatan hewan melalui efeknya pada sel kekebalan Th17.

Penurunan bakteri berfilamen mengurangi jumlah sel Th17 di usus, dan eksperimen lebih lanjut mengungkapkan sel Th17-lah yang diperlukan untuk mencegah penyakit metabolik, diabetes, dan penambahan berat badan.

Komponen apa dari pola makan tinggi lemak dan tinggi gula yang menyebabkan perubahan ini? Tim Ivanov menemukan gula sebagai penyebabnya.

"Gula menghilangkan bakteri berfilamen, dan akibatnya sel pelindung Th17 menghilang," ujar Ivanov seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari The Brighter Side, Sabtu, 10 September 2022.

Baca Juga: Prediksi Skor Espanyol vs Sevilla di La Liga 10 September 2022 : Ada Juga Head to Head

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X