Frekuensi News - Perkembangan teknologi yang semakin pesat nyatanya memiliki dampak negatif meski telah membantu kehidupan manusia.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga menimbulkan fenomena penyakit baru.
Baru-baru ini, sejumlah ahli neurologi mulai menemukan kasus-kasus sakit kepala primer yang disertai dengan disfungsi vestibular-ocular.
Fenomena ini dikenal dengan istilah cybersickness atau mabuk siber.
Baca Juga: TransJakarta Tutup Belasan Halte Busway, Ada Apa?
Seorang ahli neurologi, Shae Datta mengatakan cybersickness merupakan sejenis kondisi mabuk yang dialami oleh orang-orang yang menggunakan layar elektronik atau perangkat realitas virtual (VR).
Cybersickness biasanya terjadi ketika seseorang terlalu banyak berdiam diri di depan layar monitor.
Kondisi ini bisa kita jumpai pada masyarakat di kota-kota besar.
Gejala cybersickness bisa terbagi ke dalam tiga kategori yaitu mual, masalah okulomotor, dan disorientasi umum.
Baca Juga: India Ada di Urutan Pertama, Ini 10 Negara Tidak Ramah Lingkungan
Menurut Datta, ada lima tanda yang dapat menunjukkan bahwa penggunaan gawai atau perangkat VR telah membuat seseorang mengalami cybersickness.
Berikut ini adalah kelima tanda tersebut, seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari Eat This Senin, 5 September 2022:
Ketegangan Berlebih pada Mata
Paparan layar elektronik bisa meningkatkan ketegangan pada mata.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu AMAZING - Rex Orange County, Lagu Yang Sedang Viral di Spotify
Artikel Terkait
Lima Gejala Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala
Wajib Tahu, Sakit Kepala Berpotensi Jadi Gejala Awal Infeksi Sinusitis, Simak Selengkapnya
Penelitian Terbaru: Satu dari Enam Orang di Dunia Alami Sakit Kepala
Tak Perlu Konsumsi Obat, Tiga Makanan Ini Ternyata Bisa Atasi Sakit Kepala