Frekuensi News - Gempa bumi di Turki telah menewaskan ribuan korban jiwa.
Korban jiwa ini diprediksi akan terus bertambah selagi tim penyelamat belum mengevakuasi sebagian korban.
Selagi bantuan dari berbagai organisasi datang kepada korban di Turki-Suriah, presiden Turki mengakui bahwa tanggapan awal pemerintahnya terhadap gempa bumi memiliki kekurangan yang responsif.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Kuliner yang Wajib Dicoba di Sidoarjo, Jangan Ketinggalan!
Mereka yang kehilangan tempat tinggal sehingga merasa frustasi oleh lambatnya kedatangan tim penyelamat.
Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada kunjungan ke daerah bencana bahwa operasi telah dilanjutkan secara normal dan bahwa tidak ada yang akan kehilangan tempat tinggal.
Kini jumlah kematian gabungan yang dilaporkan di Turki-Suriah melampaui 12.000 orang.
Sementara itu, orang-orang sedang mencari tempat berlindung sementara dan makanan dalam cuaca musim dingin yang membeku di petak Turki selatan.
Beberapa korban yang kesakitan karena tumpukan puing-puing masih menunggu penyelamatan.
Sedangkan, tim penyelamat masih menemukan beberapa yang selamat.
Namun, banyak orang Turki mengeluh tentang kurangnya peralatan, keahlian, dan dukungan untuk menyelamatkan mereka yang terjebak, bahkan ketika mereka dapat mendengar teriakan minta tolong.
Baca Juga: Bersurat dan Beribadah, Ini Tips Ampuh Menjaga Kemesraan dalam Hubungan Jarak Jauh
Disisi lain, orang-orang telah tidur di mobil mereka atau di jalan-jalan dengan hanya memakai selimut dalam cuaca dingin yang membeku.
Artikel Terkait
Korban Meninggal Gempa Turki Tembus 500, Doa Terus Mengalir di Twitter
Turki-Suriah Diguncang Gempa, Sejumlah WNI Turut Jadi Korban
Anies Baswedan Sampaikan Duka Cita Pasca Gempa di Turki: Kami Kirim Doa Keselamatan
Update Gempa Turki - Suriah : Korban Terus Bertambah Hingga Tembus Segini
Gempa Bumi Turki-Suriah: Obat-Obatan Telah Sampai di Turki dari Organisasi ini