India Disebut Alami Pandemi Baru, Ini Tanggapan Profesor Zubairi Djoerban

photo author
- Kamis, 13 Oktober 2022 | 14:58 WIB
Ilustrasi pandemi. India disebut akan menghadapi Pandemi baru (Pixabay.com/Tumisu)
Ilustrasi pandemi. India disebut akan menghadapi Pandemi baru (Pixabay.com/Tumisu)
Frekuensi News- Dunia masih belum pulih dari pandemi covid-19 yang menyerang selama kurang lebih dua tahun.
 
Namun, kabar mengkhawatirkan datang dari India.
 
Di India disebut saat ini tengah mengalami pandemic superbugs.
 
 
Apa itu Superbugs ?
 
Superbugs yaitu bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
 
Hal ini bermula di India bagian barat, di rumah sakit Mahrashta beberapa orang terserang infeksi dan ruam infeksi.
 
Para dokter sudah mengupayakan pengobatan namun infeksi superbugs ini kebal terhadap antibiotik.
 
 
Bahkan di Kolkata, 6 dari 10 pasien yang terserang infeksi ini sudah tidak mempan dengan antibiotik.

Bakterinya yang mengakibatkan infeksi ini, jenisnya bermacam-macam.
 
Ada bakteri Staphylococcus aureus, Acinetobacter baumannii, Escherichia coli, dan Klebsiella pneumoniae dapat mengakibatkan pneumonia, bagi pasien yang terkena infeksi ini akan meningkatkan resiko penggunaan ventilator dan resiko terburuknya adalah kematian.
 

Bahkan dalam beberapa kasus, antibiotik kuat sekalipun tidak mempan terhadap bakteri-bakteri ini.

Kejadian yang terjadi di Kolkata, semula dari 65 persen yang terinfeksi dapat diatasi dengan antibiotik lini 1 namun kasus ini meningkat menjadi hanya 43 persennya saja yang mampu diatasi dengan antibiotik dan sisanya tetap resisten.

Dampak dari resistensi antibiotik ini, pasien akan semakin lama dirawat di rumah sakit. Selain akan membengkaknya biaya perawatan juga akan meningkatkan angka kematian.
 

Resistensi terhadap antibiotik ini dapat menyerang semua lapisan usia. Mulai dari bayi hingga orang tua.

Pesan dari Profesor Zubairi Djoerban, seorang peneliti dan konsultan Hematologi-Onkologi, konsumsi antibiotik ini harus sesuai dengan kondisi setiap individu dan harus dengan resep dokter.

Karena konsumsi antibiotik yang sembarangan ini dapat mengakibatkan resistensi antibiotik di kemudian hari.***


 
 
 
 
 
 
 
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Firmansyah

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X