Studi Terbaru: Trauma Nakes Pandemi Covid-19 seperti Tentara Zona Perang

photo author
- Selasa, 12 April 2022 | 04:00 WIB
Ilustrasi nakes. Studi terbaru menyebutkan bahwa trauma nakes yang menangani pasien Covid-19 kemungkinan sama dengan tentara di zona perang. (Pixabay)
Ilustrasi nakes. Studi terbaru menyebutkan bahwa trauma nakes yang menangani pasien Covid-19 kemungkinan sama dengan tentara di zona perang. (Pixabay)

Frekuensi News - Lebih dari dua tahun lamanya pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia.

Selama pandemi Covid-19, tenaga kesehatan (nakes) telah menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien virus corona.

Sementara itu menurut studi terbaru, nakes yang memerangi pandemi Covid-19, kemungkinan menderita trauma moral pada tingkat yang mirip dengan tentara di zona perang.

Pandemi telah membawa banyak cerita tentang bagaimana petugas kesehatan menghadapi lonjakan Covid-19 berulang, kekurangan sumber daya dan penolakan publik terhadap vaksin yang dapat membuat orang keluar dari rumah sakit. Stres para petugas ini sering disebut kelelahan.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Terjemahan Bahasa Indonesia 'DICE' - Onew SHINee

Tetapi studi baru menggunakan konsep berbeda yang disebut "cedera moral."

Ini mengacu pada kerusakan yang terjadi ketika orang menyebabkan, menyaksikan atau gagal mencegah tindakan yang menyalahi keyakinan moral mereka.

Cedera moral pertama kali didefinisikan setidaknya lebih dari satu dekade yang lalu, pada veteran militer yang terluka akibat pengalaman tempur mereka—tetapi dengan cara yang berbeda mulai dari kecemasan, mimpi buruk, dan kilas balik yang menandai stres pascatrauma.

"Ini berbeda dari PTSD," kata penulis utama Jason Nieuwsma, seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Duke University di Durham, Carolina Utara.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia Senin, 11 April 2022: Jawa Barat Sumbang Kasus Baru Tertinggi

"Ini lebih tentang rasa bersalah, malu, kehilangan rasa identitas Anda, atau merasa dikhianati oleh figur otoritas ketika Anda berada dalam situasi berisiko tinggi," ujarnya.

Sebagian besar penelitian cedera moral telah difokuskan pada anggota militer. Namun dalam beberapa tahun terakhir, ada pengakuan yang berkembang bahwa cedera moral juga memengaruhi dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya.

"Ini tidak dimulai dari pandemi," kata Dr. Wendy Dean, salah satu pendiri organisasi nirlaba Moral Injury of Healthcare. Tetapi, tambahnya, pandemi telah menyoroti titik ini hingga "kita tidak bisa berpaling."

"Mereka semua tahu ini akan sulit. Mereka tahu ini akan melelahkan," kata Dean yang bukan bagian dari tim peneliti.

Baca Juga: Jadwal Babak 32 Besar Korea Master 2022 : 5 Wakil Indonesia Siap Tempur

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X