Menlu Rusia Tinggalkan Ruangan FMM Usai Sampaikan Pendapatnya, Uni Eropa: Tak Hormati G20

photo author
- Sabtu, 9 Juli 2022 | 14:33 WIB
Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Federasi Rusia tinggalkan ruangan FMM G20 usai sampaikan pendapatnya. (TASS Russian News Agency)
Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Federasi Rusia tinggalkan ruangan FMM G20 usai sampaikan pendapatnya. (TASS Russian News Agency)

Frekuensi News - Ketegangan antara Uni Eropa dengan Rusia berlanjut hingga di pertemuan Menlu G20 atau Foreign Ministers Meeting (FMM).

FMM G20 digelar di Nusa Dua, Bali pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.

Ketegangan antara Uni Eropa dengan Rusia ini tidak lepas dari perang di Ukraina yang hingga kini masih terus berlangsung.

Wakil Uni Eropa menyebut Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov tidak menghormati pertemuan G20 karena meninggalkan ruangan ketika peserta lain masih berbicara.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Terbitkan Edaran Wajib Vaksin Booster bagi Seluruh Pelaku Perjalanan

Perwakilan Tinggi Uni Eropa (EU) Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan (HRVP) sekaligus Wakil Presiden Komisi Eropa Josep Borrell mengomentari Lavrov yang segera meninggalkan ruang Pertemuan FMM G20 yang diselenggarakan di salah satu hotel di Nusa Dua, Bali setelah ia selesai berbicara menyampaikan pandangan Rusia.

Lavrov tidak mendengarkan pemaparan dari menteri lain yang berbicara setelah gilirannya.

"Dia berbicara kemudian pergi tanpa memberikan penjelasan apa pun. Tidak mendengarkan menteri yang lain (berbicara) dan menghindari segala jenis interaksi maupun diskusi," kata Borrell kepada beberapa media usai FMM G20 di Nusa Dua pada Jumat, 8 Juli 2022 malam.

Sikap Lavrov, menurut Borrell, menunjukkan bahwa dia tidak menghormati pertemuan G20 dan tidak hadir untuk mencari solusi atas konflik Rusia dengan Ukraina—yang disorot dalam pertemuan tersebut sebagai salah satu tantangan global saat ini, selain pandemi Covid-19.

Baca Juga: BTS Rilis Video Apresiasi untuk Hari ARMY, Berikut Isinya

Borrell mengungkapkan bahwa pertemuan itu berlangsung secara sopan, tetapi juga dalam suasana emosional karena membahas masalah hidup dan mati orang-orang dalam perang di Ukraina.

Borrell juga menyinggung krisis pangan, sebagai dampak perang, yang akan mengejutkan banyak negara di dunia jika perang tidak segera diakhiri.

"Dan bukan hanya Ukraina yang menderita karenanya," ujar dia seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari ANTARA.

Sementara itu, Menlu Indonesia Retno Marsudi menyebut penyelenggaraan FMM di bawah Presidensi G20 Indonesia berjalan sukses dengan kehadiran semua menlu G20 secara fisik guna mendiskusikan berbagai isu yang menjadi tantangan global saat ini.

Baca Juga: Para Politisi Jepang Lanjutkan Kampanye Pemilu Sehari Usai Shinzo Abe Ditembak

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X