Jadi yang Pertama di Asia, Thailand Ungkap Alasan Melegalkan Ganja

photo author
- Minggu, 12 Juni 2022 | 18:00 WIB
Ilustrasi Ganja. Thailand resmi melegalkan ganja. (Pixabay/GAD-BM)
Ilustrasi Ganja. Thailand resmi melegalkan ganja. (Pixabay/GAD-BM)

Frekuensi News - Thailand saat ini tengah menjadi sorotan masyarakat di kawasan Asia.

Pasalnya, Thailand kini menjadi negara Asia pertama yang melegalkan penanaman dan konsumsi ganja dalam makanan dan minuman.

Dikutip oleh frekuensinews.com dari Reuters, otoritas setempat mengungkapkan tujuan Thailand melegalkan ganja adalah untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan pariwisatanya.

Para pembeli mengantre di gerai yang menjual minuman yang mengandung ganja, permen, dan barang-barang lainnya saat para pendukung pabrik menyambut reformasi di Thailand.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia Minggu, 12 Juni 2022: Kasus Aktif Lebih dari 4.500 Orang!

Thailand dikenal sebagai negara yang telah lama mempunyai reputasi untuk undang-undang anti-narkoba yang ketat.

Rittipong Dachkul, (24) salah satu dari mereka yang mengantre di depan salah satu toko di Bangkok telah menunggu sejak Rabu Malam untuk membeli ganja legal pertamanya.

"Saya naik bus ke sini setelah saya pulang kerja," kata Rittipong.

"Kita sekarang sudah bisa menemukannya dengan mudah, kita tidak perlu khawatir dengan sumbernya, tapi saya tidak tahu tentang kualitasnya," ujarnya merujuk pada kekuatan produk yang ditawarkan.

Baca Juga: Penelitian Terbaru: Satu dari Enam Orang di Dunia Alami Sakit Kepala

Thailand, yang mempunyai tradisi menggunakan ganja untuk menghilangkan rasa sakit dan kelelahan, melegalkan ganja sebagai obat pada tahun 2018.

Pemerintah yang mengandalkan tanaman itu sebagai barang komersial berencana untuk membagikan satu juta tanaman untuk mendorong para petani untuk menanamnya.

"Setelah Covid, ekonomi menurun, kami benar-benar membutuhkan ini," kata Chokwan Kitty Chopaka, pemilik toko yang menjual permen karet ganja.

Namun pihak berwenang bermaksud untuk menahan ledakan penggunaan rekreasi dengan membatasi kekuatan produk yang ditawarkan.

Baca Juga: Bukan Konflik, Fiji Ungkap Ancaman Sebenarnya di Kawasan Asia-Pasifik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X