Frekuensi News - Perang antara Rusia dengan Ukraina hingga kini masih terus berlangsung dengan sengit.
Baru-baru ini, Ukraina mengatakan pada Jumat, 19 Maret 2022 waktu setempat bahwa tentara Rusia telah merekrut hampir seribu tentara bayaran dari Suriah.
"Penjajah Rusia, yang telah menderita kerugian besar selama perang, telah merekrut tentara bayaran dari pasukan di bawah komando rezim Bashar al-Assad (Suriah) dan (kelompok Lebanon) yang disebut tentara Hizbullah," kata Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Ukraina mengatakan pada Rabu, 16 Maret 2022 lalu angkatan bersenjata Rusia telah kehilangan hingga 40 persen dari unitnya sejak melancarkan perang pada 24 Februari.
Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pada 15 Maret, "musuh" kehilangan hingga 40 persen dari unit yang terlibat dalam "operasi" di wilayah Ukraina setelah dihancurkan.
Selama sehari terakhir, tujuh helikopter tempur tentara Rusia hancur dalam perang di daerah Chornobaivka di Ukraina menurut pernyataan itu.
Penasihat Kepresidenan Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan militernya sejauh ini telah menggagalkan serangan Rusia di kota pelabuhan Mariupol, tetapi juga "menurut data resmi pemerintah setempat, lebih dari 2.500 warga sipil tewas akibat serangan Rusia,".
Meski begitu pasukan Rusia tidak dapat merebut kota itu menurut Arestovych dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh media lokal sambil menuduh pasukan Rusia menargetkan bangunan sipil.
"Rusia ingin menghapus kota itu dari muka Bumi," imbuh Arestovych seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari Anadolu Agency.
"Menurut komando kami, dari lebih dari 90 batalyon kelompok taktis yang digunakan oleh musuh di Ukraina sejak 24 Februari, lebih dari 30 di antaranya telah musnah atau kehilangan kemampuan tempur," ujar dia.
Arestovych menegaskan negaranya telah mengalahkan sepertiga dari kekuatan musuh.
Sebelumnya pada Minggu, Palang Merah mengatakan "skenario terburuk" menunggu ratusan ribu warga sipil yang terperangkap di Mariupol yang menghadapi kelaparan atau kematian kecuali jika kesepakatan kemanusiaan yang konkret dicapai segera.
Artikel Terkait
Update Perang Rusia dengan Ukraina Hari Ini: 7 Helikopter Vladimir Putin di Chornobaivka Diklaim Hancur
Ukraina Tuding Rusia Sandera 400 Orang di Rumah Sakit Mariupol
Cek Fakta: Ukraina Ancam Kemerdekaan Indonesia
Jerman Janjikan Lebih Banyak Bantuan Militer untuk Ukraina Tapi Pastikan NATO Tak Ikut Berperang
Tolak Beri Sistem Pertahanan Udara ke Ukraina, Yunani: Milik Kami Buatan Rusia