Alasan Konflik Rusia dan Ukraina Terjadi, Karena Dipicu Perebutan Wilayah Kekuasaan

photo author
- Jumat, 25 Februari 2022 | 11:20 WIB
Perang dunia ketiga. /PIXABAY/WikiImages
Perang dunia ketiga. /PIXABAY/WikiImages

Frekuensi News - Konflik antara Rusia dan Ukraina semakin hari semakin memanas.

Bahkan ketegangan antara kedua negara ini menimbulkan ancaman dan ketakutan dunia yang berpotensi akan membuat perang dunia ketiga meletus.

Ketegangan kedua negara antara Rusia dan Ukraina ini dimulai dengan Presiden Vladamir Putin yang menginformasikan agresi militer yang dilakukannya pada Kamis pagi, (24/2/2022) kemarin.

Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina Pecah, Ini Awal Mula Terjadinya Konflik Kedua Negara

Presiden Rusia, Vladamir Putin mendeklarasikan perang terhadap ibukota Kyiv dengan menjatuhkan beberapa bom di kota tersebut, sehingga menyebabkan delapan masyarakat Ukraina meninggal dunia.

Hal inilah yang membuat pemerintahan Ukraina meminta warga sipil untuk menyelamatkan diri.

Sesungguhnya, konflik Rusia dan Ukraina ini dipicu karena adanya perebutan wilayah semenanjung Crimea.

Perebutan wilayah ini dikenal dengan istilah Aneksasi Crimea atau sebuah proses pengambilan paksa keseluruhan wilayah Semenanjung Crimea (sebelumnya milik Ukraina) oleh Rusia yang dilakukan tahun 2014.

Baca Juga: 11 Golongan yang Dilihat Nabi Muhammad SAW saat Isra Miraj, Salah Satunya Pemakan Riba

Aneksasi ini dilakukan oleh Rusia mulai 18 Maret 2014 hingga 21 Maret 2014 dan sejak 21 Maret 2014, Rusia memerintah Crimea sebagai dua subjek federal, yaitu Republik Crimea dan kota federal Sevastopol.

Perebutan wilayah Crimea ke dalam Rusia terjadi saat kondisi Ukraina memburuk karena di dilanda krisis politik yang terjadi 2014 dan mencapai puncaknya karena disebabkan oleh intervensi yang dilakukan oleh militer Rusia di Republik Otonom Crimea dan Kota Sevastopol pada Maret 2014.

Mengutip Reuters, perebutan wilayah yang dilakukan Rusia ini muncul ketika presiden Ukraina saat itu, Viktor Yanukovych, yang pro Rusia.

Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat : Bulan Rajab Momentum Membenahi Sholat Kita

Presiden Yanukovych membuat kebijakan yang kontroversi dengan menolak perjanjian asosiasi antar Uni Eropa dengan Ukraina supaya hubungan Kyiv dan Moskow dekat.

Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych saat itu pro pada Rusia untuk meredam konflik yang terjadi antara dua negara tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Anis Masliani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X