Sejumlah Penerbangan Mulai Terganggu Akibat Jaringan 5G

photo author
- Kamis, 20 Januari 2022 | 16:09 WIB
Ilustrasi pesawat Garuda. Sinyal 5G mulai mengganggu sejumlah penerbangan di dunia. (Pixabay.com)
Ilustrasi pesawat Garuda. Sinyal 5G mulai mengganggu sejumlah penerbangan di dunia. (Pixabay.com)

Frekuensi News - Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi saat ini semakin pesat.

Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah negara saat ini berhasil menciptakan jaringan sinyal komunikasi 5G.

Namun, jaringan sinyal 5G mulai menimbulkan masalah baru.

Akibat terganggu layanan sinyal komunikasi 5G, 300 penerbangan dari luar atau kedalam Amerika Serikat (AS) dibatalkan per Rabu, 19 Januari 2022 waktu setempat.

Baca Juga: Prediksi Watford vs Norwich di Liga Inggris, 22 Januari 2022 : Duel Dua Tim Pesakitan

Soal potensi masalah teknis tersebut telah diperingatkan langsung oleh Administrasi Penerbangan Federal AS.

Hal tersebut juga dikarenakan Perusahaan Verizon dan AT&T tengah memasang layanan nirkabel berkecepatan tinggi untuk teknologi 5G baru.

Namun, teknologi baru mereka ini diduga mengganggu teknis penerbangan pesawat terutama soal mengukur ketinggian.

Selain itu, sebagian besar penerbangan yang terganggu menggunakan pesawat jenis Boeing 77 berbadan lebar dan Boeing lainnya.

Baca Juga: KPAI: Ruang Kelas Jadi Titik Rawan Penularan Covid-19 di Sekolah

"Kami berharap bisa memberikan layanan kami di AS secepatnya," kata maskapai tersebut seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari Associated Press.

Presiden Emirates Tim Clark, menilai gangguan yang terjadi merupakan salah satu situasi paling melanggar dan tak bertanggung jawab yang muncul karena kegagalan pemerintah, ilmu pengetahuan, dan industri telekomunikasi.

Selain itu, maskapai Jepang All Nippon Airways juga membatalkan 20 penerbangan mereka ke Chicago, Los Angeles, dan New York.

Sementara itu, Japan Airlines mengatakan delapan penerbangan mereka terganggu pada Rabu, 19 Januari 2022.

Baca Juga: Tonga Dihantui Krisis Air Bersih Pascatsunami

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Associated Press

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X