FREKUENSINEWS.COM,MALAYSIA - Malaysia sedang menghadapi isu besar terkait dua platform media sosial populer, yaitu YouTube dan Twitter (kini dikenal sebagai X).
Ancaman pemblokiran kedua platform ini mencuat setelah pemerintah Malaysia menyatakan kekhawatiran terhadap konten yang dinilai meresahkan.
Langkah ini menimbulkan pro dan kontra, baik di kalangan pengguna maupun pengamat media sosial.
Baca Juga: Haduh! Belum Juga Resmi Jadi Wali Kota Bandung, Ada yang Coba Suap Farhan Rp3 Miliar Demi Proyek
Penyebab Ancaman Pemblokiran
Pemerintah Malaysia, melalui Kementerian Komunikasi dan Digital, menyebut beberapa alasan utama di balik ancaman tersebut:
1. Penyebaran Konten Negatif:
Baca Juga: All New Yamaha YZF-R9 2025, Momen Peluncuran yang Dinantikan, Intip Keunggulannya Disini!
YouTube dan X dituduh membiarkan penyebaran konten yang dianggap menyinggung isu-isu sensitif, seperti agama, ras, dan politik. Hal ini dinilai dapat mengancam harmoni sosial di negara yang multietnis dan multikultural seperti Malaysia.
2. Kurangnya Moderasi:
Kedua platform ini dinilai gagal memoderasi konten yang melanggar hukum setempat, meskipun pemerintah telah memberikan peringatan sebelumnya.
Baca Juga: Sempat Buron 3 Bulan, Kades di OKU Timur Ditangkap di NTB usai Tusuk Marbot Masjid
3. Penyalahgunaan Platform:
Pemerintah juga khawatir dengan penyalahgunaan YouTube dan X untuk menyebarkan berita palsu dan ujaran kebencian, yang dapat memicu konflik sosial.
Respons dari YouTube dan X
Baca Juga: Pendaki Asal Seluma Tewas di Gunung Dempo, Ini Penyebabnya!
Hingga kini, baik YouTube maupun X belum memberikan pernyataan resmi terkait ancaman pemblokiran ini.
Namun, beberapa pengamat memperkirakan bahwa kedua platform tersebut akan mencoba bernegosiasi dengan pemerintah Malaysia untuk menghindari pemblokiran, mengingat besarnya basis pengguna di negara itu.