FREKUENSINEWS.COM,BANDUNG - Muhammad Farhan, yang terpilih sebagai Wali Kota Bandung namun belum resmi dilantik, mengungkapkan pengalaman menolak tawaran suap senilai Rp3 miliar.
Farhan berbagi cerita ini dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Pandji Pragiwaksono pada Rabu (1/1/2025).
Farhan, yang dijadwalkan dilantik antara Januari hingga Februari 2025, menceritakan bagaimana seorang pengusaha mendekatinya untuk memenangkan salah satu proyek di Kota Bandung.
Baca Juga: Sempat Buron 3 Bulan, Kades di OKU Timur Ditangkap di NTB usai Tusuk Marbot Masjid
"Ada seorang pengusaha datang beberapa hari lalu. Dia bilang, 'Pak, saya mau proyek yang ini,'" ungkap Farhan.
Farhan mengaku pengusaha tersebut memiliki rekam jejak baik dalam menyelesaikan proyek.
Ia pun menyambut positif permintaan itu dengan harapan proyek dapat dikerjakan secara profesional.
Baca Juga: Pria di Muara Enim Meninggal Saat Memancing di Pinggir Sungai Lematang, Ini Penyebabnya!
"'Oh, ya udah, boleh. Nanti saya kasih proyeknya.' Saya pasti akan bantu, karena saya tahu kredibilitas dia bagus sekali," jelas Farhan.
Namun, situasi berubah ketika perwakilan pengusaha tiba-tiba menyodorkan uang sebesar Rp3 miliar, dengan alasan ingin membantu Farhan melunasi utang kampanye Pilwalkot Bandung.
"'Ini, pak. Saya sudah siapin ini.' Uang Rp3 miliar. 'Ini untuk membantu bapak, karena kemarin pasti banyak utang,'" ujar Farhan menirukan ucapan perwakilan tersebut.
Baca Juga: Mobil Daihatsu Xenia Terjun ke Jurang di OKU Selatan, Sempat Menyerempet Pondok Warga
Farhan dengan tegas menolak tawaran tersebut.
Ia menekankan bahwa dirinya hanya membutuhkan keahlian pengusaha itu, bukan uang suap yang dapat merusak integritasnya.
"'Nggak, nggak mau.' Saya butuh ekspertis seperti dia, tapi saya tidak butuh uangnya," kata Farhan.