Graphene merupakan material yang bersifat konduktor listrik (dapat menghantarkan listrik), dengan konduktivitas yang sama dengan konduktivitas tembaga.
Selain itu, graphene juga bersifat sebagai konduktor panas, dengan kemampuan konduksi yang berada di atas material-material lainnya yang telah dikenal.
Grafena bisa didayagunakan untuk berbagai tujuan dan kini potensinya dimanfaatkan sebagai kunci efisiensi jaringan telekomunikasi supercepat 5G.
Namun, menurut laporan Reuters pada 23 Juli 2021, tuduhan soal adanya kandungan graphene dalam vaksin Covid-19 tidak terbukti.
Baca Juga: Lirik Lagu Noche de Novela – Paulo Londra feat Ed Sheeran yang Belum Lama Dirilis
Lembar fakta di situs web Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) juga menerangkan tidak ada vaksin Covid-19 yang tersedia di seluruh dunia, baik yang diproduksi oleh Moderna, Janssen, AstraZeneca, CanSino, Pfizer, Sinovac dan Sputnik V yang mengandung graphene oxide.
Dengan demikian, narasi yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 bisa bereaksi dengan jaringan 5G termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.***
Artikel Terkait
MUI Umumkan Satu Jenis Vaksin Covid-19 dari India yang Haram Digunakan
Cek Fakta: Studi CDC Konfirmasi Kekebalan Alami Lebih Kuat Ketimbang Vaksin Covid-19
Cek Fakta: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dibunuh karena Tolak Perintah Soal Vaksin Covid-19
Cek Fakta: Vaksin Covid-19 Sebabkan Kemandulan
Cek Fakta: Vaksin Covid-19 Sebabkan Peningkatan Kasus Kanker