Cek Fakta: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dibunuh karena Tolak Perintah Soal Vaksin Covid-19

photo author
- Rabu, 20 Juli 2022 | 11:18 WIB
Beredar narasi yang menyebutkan bahwa mantan PM Jepang Shinzo Abe tewas ditembak lantaran menolak perintah soal amanat vaksin Covid-19. (Pixabay/Andy Choinski)
Beredar narasi yang menyebutkan bahwa mantan PM Jepang Shinzo Abe tewas ditembak lantaran menolak perintah soal amanat vaksin Covid-19. (Pixabay/Andy Choinski)

Frekuensi News - Masyarakat dunia belum lama ini dikejutkan dengan insiden kekerasan politik di Jepang, di mana mantan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe tewas ditembak.

Diwaktu yang bersamaan, saat ini proses vaksinasi Covid-19 masih terus digencarkan di seluruh dunia.

Hal ini dimanfaatkan oleh segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan informasi palsu terkait kematian Shinzo Abe kemudian dikaitkan dengan program vaksinasi Covid-19.

Baru-baru ini, beredar narasi yang menyebutkan bahwa mantan PM Jepang Shinzo Abe tewas ditembak lantaran menolak perintah World Economic Forum (WEF) soal amanat vaksin Covid-19.

Baca Juga: Prediksi skor RB Leipzig vs Liverpool di Laga Persahabatan, 22 Juli: Tim Tamu Bangun Kemistri di Lini Serang

Narasi ini beredar di media sosial Twitter.

"P.M. Jepang yang terbunuh tidak mengikuti perintah WEF. Tidak mengamanatkan vaksin, mengirim 1,6 juta dosis kembali dan memberi warga ivermectin. Masuk akal sekarang?," demikian bunyi narasi tersebut.

Namun, benarkah penembakan Shinzo Abe terjadi karena menolak perintah soal vaksin Covid-19?

Berdasarkan hasil penelusuran tim frekuensinews.com dari ANTARA, disebutkan bahwa motif penembakan Abe didasari oleh rasa dendam.

Baca Juga: Sinopsis Film Collide: Nicholas Hoult Curi Narkoba dari Bandar, Tayang di Bioskop TransTV Malam Ini

Tetsuya Yamagami, penembak Abe, meyakini politikus Jepang itu mendukung sebuah kelompok keagamaan yang diberi sumbangan oleh ibunya dalam jumlah sangat besar.

Tetsuya Yamagami pun beralasan bahwa ibunya menjadi bangkrut akibat menyumbang kepada kelompok itu.

Selain itu, penggunaan Ivermectin sebagai pengganti vaksin Covid-19 di Jepang merupakan hoaks yang sudah beredar sejak 2021.

Dalam catatan ANTARA pada November 2021, Jepang menggunakan vaksin dan terapi dalam mengatasi laju perkembangan Covid-19.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia Rabu, 20 Juli 2022: Indonesia Catat Lebih dari 5.000 Kasus Baru!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X