Mengenal Pembelajaran Bermakna atau Meaningful Learning, Cara Baru Belajar Bersama Anak

photo author
- Minggu, 5 Juni 2022 | 12:27 WIB
Mengenal Pembelajaran Bermakna atau Meaningful Learning (LingoAce)
Mengenal Pembelajaran Bermakna atau Meaningful Learning (LingoAce)

Frekuensi News - Meminimalkan hilangnya pengetahuan dan keterampilan, orang tua dan pendidik harus memberikan sesuatu lebih bermakna (meaningful learning) kepada anak dan peserta didik mereka.

Yakni dengan mengubah paradigma pendidik atau guru dalam memberikan pembelajaran yang hanya berfokus pada materi atau content based, dapat meminimalisasi learning loss.

Hal ini karena orang tua dan pendidik memegang peran penting dalam memancing minat anak untuk belajar. Orang tua juga harus memahami bagaimana menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

Sehingga mampu menumbuhkan minat anak untuk belajar. Salah satunya adalah melalui konsep "makna belajar" atau "meaningful learning".

Baca Juga: Cara Membuat Kegiatan Belajar Bersama Anak Menjadi Menyenangkan, Lakukan dan Pahami Hal Ini!

Mengenal pembelajaran bermakna atau meaningful learning

Melansir dari Antara yang mengutip dari ungkapan Psikolog anak Samanta Elsener dalam webinar ZeniusLand, dikutip dari siaran resmi, mengatakan,

"Mindful learning atau pembelajaran bermakna merupakan keadaan ketika kita memiliki kesadaran mental mengenai apa yang sedang terjadi, fokus terhadap hal yang sedang dipelajari, dan menerima apa yang sedang diajarkan, termasuk perbedaan pendapat di dalamnya."

Makna ini terdiri dari aspek Acceptance, Awareness, dan Attention atau disebut Triangle of Mindfulness, yaitu:

Baca Juga: Resensi Buku Generasi Z: Mengenal Karakternya di Dunia Kerja

1. Acceptance (situasi belajar melalui diskusi terbuka)

Acceptance dalam makna belajar adalah situasi di mana anak sudah mampu menerima berbagai pandangan dan pendapat orang lain. Cara melatihnya dapat dilakukan melalui diskusi secara terbuka.

2. Awareness
​​​​​​​
Hal yang mampu membuat anak merasakan belajar bermakna adalah ketika mereka menyadari kegunaan dari ilmu yang dipelajarinya dalam mencapai cita-cita.

Misalnya, agar bisa menakar dosis obat dengan benar, anak-anak harus menguasai matematika. Dengan kesadaran akan manfaat yang bisa mereka miliki, anak akan terpacu untuk terus belajar.

Baca Juga: Generasi Z, Sang Pemilik Rasa Empati dan Peka Sosial Tinggi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Anis Masliani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nih 6 SMA Terbaik di Pekanbaru, Siapa Paling Unggul?

Jumat, 21 November 2025 | 17:49 WIB
X