Frekuensi News-Berdasarkan buku Gen Z @ Work: How The Next Generation is Transforming the Workplace yang ditulis David Stillman dan Jonah Stilman (2017) memberikan pandangan yang komprehensif mengenai karakter dan kepribadian generasi Z.
Identitas Buku Gen Z @ Work: How The Next Generation is Transforming the Workplace
Penulis: David Stillman dan Jonah Stilman
Penerbit: Harper Collins
Tebal: 320 halaman
Cetakan: Pertama, 2017
ISBN-10: 006-247-544-4
ISBAN-13: 978-006-247-544-2
Yuk, cari tahu lebih dalam mengenai karakter dan kepribadian generasi Z ini. Generasi yang lahir pada rentang tahun 1997-2012 dikenal dengan iGeneration dan Gen Net.
Baca Juga: Motivasi Untuk Kamu si Pejuang Skripsi: Tepat Waktu atau Tidak Tepat Waktu
Hasil Sensus Penduduk (2020), jumlah generasi Z di Indonesia sekitar 74,93 juta orang. Dengan ini, generasi Z akan membuat kehadirannya di tempat kerja secara besar-besaran.
Generasi ini memiliki perspektif yang unik tentang karier dan cara sukses di dunia kerja
Dalam bukunya, mereka mengungkapkan tujuh karakter utama gen Z ini, sebagai berikut:
1. Figital
Ge Z adalah generasi yang lahir pada zaman digital, dengan segala kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan digital. Kemajuan IPTEK yang pesat, di mana sudah tidak ada lagi batasan mengenai dunia nyata dan maya.
Sebanyak 91% gen Z mengungkapkan bahwa kemajuan dan kecanggihan teknologi suatu perusahaan berdampak terhadap penilaian dan keputusan mereka untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Mereka menganggap bahwa dunia figital sebagai solusi dalam meningkatkan etos dan budaya kerja.
2. Fomo (Fear out Missing out)
Gen Z memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai berbagai hal. Mereka adalah pribadi yang takut ketinggalan informasi, mereka selalu ingin menjadi orang terdepan dalam tren dan kompetisi.
Sehingga, mereka selalu khawatir jika mereka bergerak lamban (kurang cepat dibandingkan yang lain) dan menuju hal yang buruk.
Sebanyak 75% gen Z tertarik dengan situasi yang memungkinkan mereka memiliki peran ganda di suatu perusahaan. Banyak dari mereka yang senang mengambil risiko di lingkungan pekerjaan.
Baca Juga: Budaya Feodalisme pada Pendidikan Indonesia Menghambat Sikap Kritis Pelajar
3. Hiperkustomisasi
Gen Z lahir dengan salah satu kelebihan mampu memahami dirinya sendiri, dengan ini mereka selalu berusaha untuk mengidentifikasi dan menyesuaikan kepribadian mereka dan melakukan kustomisasi (perbuatan mengubah sesuatu sehingga menjadi lebih sesuai dengan keadaan yang diinginkan oleh seseorang tersebut)
Hal ini bertentangan dengan dunia kerja, di mana semua perlakuan harus bersikap adil dan sama bagi semua orang.
Sebanyak 56% dari mereka memilih mendeskripsikan sendiri pekerjaan mereka daripada deskripsi yang sudah umum dan terkesan usang.
4. Terpacu
Dalam pandangan gen Z mengenai dunia kerja terbagi menjadi pemenang dan pecundang. Sehingga, tidak mengherankan jika mereka adalah generasi yang selalu terpacu dalam berkompetitif.
Dibuktikan dengan sejumlah 72% Gen Z memiliki jiwa kompetitif tinggi terhadap orang yang melakukan pekerjaan dibidang yang sama.
Baca Juga: Guru Sang Pelita Bangsa, Pahlawan Pemberantas Kebodohan Indonesia
5. Realistis
Gen Z lahir dan tumbuh saat Indonesia mengalami Krisis Moneter, di mana kegiatan ekonomi lumpuh dengan keadaan ekonomi yang sulit diperparah dengan musm kering yang panjang.
Keamanan yang merisaukan, dengan banyaknya kejahatan, kriminal, bahkan terorisme menjadi bagian keseharian saat itu.
Sehingga telah membentuk pola pikir pragmatis dalam merencanakan dan mempersiapkan masa depan, dengan karakter ini mereka selalu bersikap realistis terhadap apa saja yang perlu dilakukan untuk terus bergerak maju.
Artikel Terkait
Guru Sang Pelita Bangsa, Pahlawan Pemberantas Kebodohan Indonesia
Budaya Feodalisme pada Pendidikan Indonesia Menghambat Sikap Kritis Pelajar
Lisa BLACKPINK Melakukan Debut Runway-nya di Celine Spring 2022 Show, Ini Penampilannya
Novia Widyasari Memiliki Impian Menjadi Guru: Di balik 'Tagar SAVENOVIAWIDYASARI'