Studi Terbaru: Bekerja dan Belajar di Waktu Libur Bisa Rusak Motivasi

photo author
- Sabtu, 5 Maret 2022 | 11:50 WIB
Ilustrasi Bekerja. Studi terbaru menyebutkan belajar dan bekerja di akhir pekan bisa merusak motivasi. (Pixabay)
Ilustrasi Bekerja. Studi terbaru menyebutkan belajar dan bekerja di akhir pekan bisa merusak motivasi. (Pixabay)

Frekuensi News - Belajar dan bekerja merupakan salah satu aktivitas penting manusia khususnya masa kini.

Umumnya, waktu durasi bekerja yakni 9 jam sehari, 5 hari dalam sepekan-dalam banyak kasus telah digantikan jam hibrida yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Namun, menurut penelitian Cornell University terbaru, bekerja dengan jadwal nontradisional, dan masuk di semua jam siang, malam dan akhir pekan, tidak selalu bermanfaat bagi tenaga kerja abad ke-21.

"Bahkan jika Anda masih bekerja 40 jam seminggu, Anda bekerja selama waktu yang secara mental dikodekan sebagai waktu istirahat, atau sebagai waktu yang seharusnya untuk liburan, dan itu dapat membuat Anda tiba-tiba merasa bahwa pekerjaan Anda menjadi kurang menyenangkan," kata Kaitlin Woolley, profesor pemasaran di Samuel Curtis Johnson Graduate School of Management, di Cornell SC Johnson College of Business.

Baca Juga: 36 Hal Janggal dan Aneh pada Kematian Artis Thailand Tangmo Nida

Woolley dan Laura Giurge, asisten profesor ilmu perilaku di London School of Economics dan mantan peneliti pascadoktoral di Cornell, membahas masalah ini dalam "Working During Non-Standard Work Time Undermines Intrinsic Motivation" yang diterbitkan 26 Februari di Organizational Behavior and Human Decision Processes.

Woolley dan Giurge ingin menguji pengaruh bekerja-dan belajar, di kalangan mahasiswa-selama jam-jam nontradisional terhadap kepuasan dan motivasi kerja.

"Kami memiliki perasaan bahwa terkadang kemampuan untuk bekerja saat kita ingin juga dapat memengaruhi perasaan kita terhadap pekerjaan kita," kata Woolley, seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari Cornell University Sabtu, 5 Maret 2022.

Dalam sebuah penelitian, para peneliti mendekati mahasiswa Cornell yang belajar di perpustakaan kampus pada Hari Presiden.

Baca Juga: Sinopsis Film God of Gamblers 2: Kutukan untuk Dewa Judi Stephen Chow, Tayang di Bioskop TransTV

Mereka mengingatkan separuh peserta bahwa mereka belajar selama hari libur federal; separuh lainnya tidak menerima pengingat ini.

Mereka kemudian mengukur motivasi intrinsik mahasiswa untuk tugas kuliah mereka-menanyakan seberapa menyenangkan dan menarik materi mereka.

Mahasiswa yang diingatkan bahwa hari itu adalah hari libur federal melaporkan bahwa pekerjaan mereka menjadi 15 persen kurang menyenangkan.

Dalam studi lain, para peneliti mengukur apakah pengingat kalender sederhana pada hari libur federal (MLK ​​Day) akan mengubah persepsi pekerja penuh waktu tentang kenikmatan kerja.

Baca Juga: Sinopsis Film The Big Short: Kisah Fisikawan Prediksi Krisis Ekonomi di AS, Tayang di Bioskop TransTV

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nih 6 SMA Terbaik di Pekanbaru, Siapa Paling Unggul?

Jumat, 21 November 2025 | 17:49 WIB
X