Frekuensi News - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebut dunia jurnalisme saat ini tengah bersaing dengan Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan.
Menurutnya, perkembangan teknologi yang ada saat ini bukan alasan untuk menurunkan kualitas jurnalisme di Indonesia.
Hal itu disampaikan Nadiem dalam sambutannya di pembukaan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Kelas Muda Angkatan pertama, Selasa (5/2/2024) di Sekretariat PWI Jawa Barat, Jalan Wartawan, Lengkong, Kota Bandung.
Dalam momen itu, Nadiem pun berpesan agar para wartawan tetap menjaga kualitas jurnalisme di tengah disrupsi informasi.
“Tentunya teknologi telah merubah segala aspek daripada sektor jurnalisme. Disruptif kondisinya. Tapi itu bukan alasan untuk menurunkan kualitas jurnalisme. Kita
harus berkompetisi dengan AI sekarang. Kita harus berintegritas, berpikiran kritis, kita harus menulis dengan hati nurani, karena itu yang tidak dimiliki oleh
mesin kecerdasan buatan,” kata Nadiem.
Nadiem pun mengaku sempat dibuat pusing oleh beberapa publikasi berita online atau daring yang mengasumsikan bahwa dirinya sebagai pembaca yang sedang mengikuti
isu tertentu.
Di sisi lain, ia baru membaca isu yang tengah mencuat.
Menurut Nadiem, publikasi media The Economist yang menurutnya lebih enak untuk dibaca.
Baca Juga: Revisi UU Desa Dikabulkan DPR RI, Masa Jabatan Kepala Desa Bukan 9 Tahun, Tapi Hanya Segini
“Itu setiap orang dijelaskan, bahkan orang tekenal pun dijelaskan siapa dia. Seolah-olah pembaca tidak mengetahui hal itu. Itu adalah standar jurnalisme yang perlu diterapkan, sehingga masyarakat pun naik tingkat literasinya. Sekarang misinformasi, disinformasi menjadi sangat rentan di masyarakat, karena tidak ada standar penulisan yang komprehensif dan integritas yang kuat,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PWI Pusat, Hendri Ch Bangun menyebut SJI merupakan lanjutan dari program yang sebelumnya sudah digagas tahun 2016 lalu.
Menurutnya, SJI merupakan program peningkatan kompetensi dan wawasan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Apalagi menurutnya, SJI adalah ikon dari PWI yang sudah berjalan sejak lama.
“Pada saat itu, pertama kali diadakan di Palembang tahun 2010 dengan pemberi kuliah pertama Presiden SBY. Untuk kali ini, multitasking jurnalisme menjadi andalan.
Termasuk berpikir kritis, berwawasan kebangsaan, dan menjaga integritas,” ungkap Hendri.***
Artikel Terkait
Pelajar dan Mahasiswa Bersiap, Nadiem Makarim Kembali Salurkan Bantuan Kuota Internet
Nadiem Makarim: Kasus Pelecehan di Indonesia Meningkat Mencapai 2.500 Kasus
KIP Kuliah Merdeka 2021 Resmi Diserahkan Nadiem Makarim, Ini Besaran Nilai per Semesternya
Guru Honorer Berikan Rapot Merah untuk Kemendikbud Nadiem Makarim
Berlaku di Tahun 2024, Nadiem Makarim Cetuskan Sistem Rekrutmen Guru PPPK dengan Marketplace