Frekuensi News – Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) mengumumkan informasi terbaru mengenai kasus gangguan ginjal akut pada anak.
Beberapa waktu lalu, kasus gangguan ginjal akut pada anak ini belakangan diketahui akibat dari penggunaan unsur kimia pada obat sirup penurun panas.
Kini, kasus baru dan kematian gangguan ginjal akut pada anak dikabarkan telah turun secara drastis.
Baca Juga: Lirik Lagu 10:35 – Tiësto and Tate McRae
Dilansir Frekuensinews.com dari Instagram resmi Kemenkes @kemenkes_ri, disebutkan bahwa kasus ini terus menurun sejak dikeluarkannya Surat Edaran yang larangan pada nakes dan apotek pada tanggal 18 Oktober 2022.
“Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal Pada Anak (GGAPA) terus menurun sejak 18 Oktober 2022,” tulis Kemenkes.
Kemenkes mengatakan bahwa kabar baik ini adalah hasil dari langkah antisipatif Pemerintah dalam menurunkan kasus baru dan kematian pada GGAPA.
Diketahui, Pemerintah menggunakan Antidot Fomepizole sebagai terapi pengobatan penyakit tersebut.
Baca Juga: Prediksi Skor Espanyol vs Villarreal 10 November 2022 : Kedua Tim Sama Kuat
“Kabar baik ini diturunkan oleh pemberian obat penawar racun, Fomepizole kepada pasien GGAPA sebagai bagian dari terapi/pengobatan,” jelas Kemenkes pada pernyataan resminya.
Meski begitu, Kemenkes tetap tak henti-hentinya untuk mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak memberikan obat sirup pada anak secara asal.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menghimbau Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk tidak melakukan hal yang sama, kecuali yang tertera pada SE Dirjen Yankes.
Baca Juga: Lima Rekomendasi Set Top Box Murah November 2022 Lengkap dengan Fiturnya
“Meski terkendali, langkah antisipatif terus dilakukan Kemenkes bersama pihak terkait guna memastikan fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) dan apotek tidak memberikan obat dalam bentuk cair kepada masyarakat,” ujar pihak Kemenkes.