Fenomena Gagal Ginjal Anak Akibat dari Obat Sirup Paracetamol Kian Merebak, Ini Saran IDAI

photo author
- Rabu, 19 Oktober 2022 | 07:17 WIB
IDAI sarankan untuk menghentikan penggunaan obat sirup paracetamol guna mencegah merebaknya fenomena gagal ginjal pada anak. (Pexels @cottonbro)
IDAI sarankan untuk menghentikan penggunaan obat sirup paracetamol guna mencegah merebaknya fenomena gagal ginjal pada anak. (Pexels @cottonbro)

Frekuensi News - Masyarakat dunia saat ini tengah dihebohkan adanya fenomena penyakit gagal ginjal akut pada anak.

Munculnya gagal ginjal akut pada anak ini diduga berasal dari obat sirup paracetamol.

Gagal ginjal akut yang disebabkan oleh onat sirup paracetamol ini mendapatkan beragam respons dari sejumlah pihak, salah satunya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menganjurkan orang tua untuk menghindari pemberian obat sirup paracetamol bagi anak yang sedang mengalami demam sebagai bentuk kewaspadaan terhadap gagal ginjal akut.

Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Taurus Hari Ini 19 Oktober 2022: Awas Ada Pengganggu Hubungan Anda

"Dugaan dari Gambia, Afrika, ada kandungan dietilen glikol dan etilen glikol pada sirup obat. Untuk kewaspadaan dini, kita hindari dulu obat sirup sambil di awasi ada tidaknya obat itu di Indonesia," kata Piprim Basarah seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari ANTARA Rabu, 19 Oktober 2022.

Menurut Piprim, saat ini sudah terlalu banyak produk obat antibiotik beredar di pasaran, termasuk yang mengandung paracetamol.

Bahkan produk tersebut kerap menjadi jalan instan bagi orang tua dalam menurunkan demam anak.

"Yang dihadapi sekarang adalah obat sirup paracetamol atau obat pilek batuk lainnya yang ada campuran dietilen glikol dan etilen glikol," ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Karir Zodiak Aquarius Hari Ini 19 Oktober 2022: Lewati Semua Pintu yang Diinginkan

Anjuran tersebut merupakan sistem kewaspadaan dini yang bisa diterapkan orang tua berdasarkan pembelajaran dari kasus gagal ginjal akut di Gambia.

"IDAI merekomendasikan ke Kemenkes agar hindari dulu konsumsi obat tersebut," ucapnya.

Piprim mengajak orang tua untuk kembali pada metode pengobatan konservatif untuk menurunkan demam pada anak, salah satunya dengan diberikan istirahat yang cukup dan tidak menggunakan antibiotik.

"Pakai cara konservatif dulu, kecuali ada komorbid seperti asma, pneumonia itu butuh obat serius. Kalau batuk dan pilek karena cuaca, cukup istirahat, cukup jangan gunakan antibiotik," katanya.

Baca Juga: Ramalan Karir Zodiak Taurus Hari Ini 19 Oktober 2022: Tahan Dorongan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

80 Pati TNI AD Naik Pangkat l, Ini Pesan Kasad!

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:33 WIB
X