Harga Kopi di Bengkulu Capai Harga Rp 90 Ribu per Kilogram, Simak Ini Penjelasanya!

FREKUENSINEWS.COM -  Petani kopi di provinsi Bengkulu saat ini sedang bergembira karena harga biji kopi terus naik.

Saat Ramadan harga biji kopi hanya Rp20.000 per kilogram, perlahan naik menjadi Rp60.000 usai lebaran, dan kini mencapai harga Rp60.000 r per kilogram.

Harga jual kopi Bengkulu itu bahkan masih naik menjadi Rp90.000 jika dijual dalam kondisi petik merah, kopi pilihan yang menghasilkan biji kopi terbaik.

Baca Juga: UPDATE HARGA KOPI: Kini Tembus Nilai Tertinggi, Harga Kopi di Sumsel Capai Rp70 Ribu

Harga Rp60.000 ternyata merupakan harga biji kopi petik hijau atau biji asalan.

Namun, akibat rawan pencurian, petani kopi di kabupaten Rejang Lebong provinsi Bengkulu memilih melakuan panen meskipun kopi masih hijau.

Petani khawatir jika ditunggu kopi bisa dicuri atau harga kopi akan mulai turun.

Baca Juga: Update Harga Kopi, Minggu 28 Juli: Harga Kopi di Lampung Capai Angka Rp 70 Ribu Per Kilogram

Herman, seorang petani kopi menyebut harga Rp60.000 sudah begitu tinggi.

Meskipun petani bisa saja meraih keuntungan lebih banyak jika mau menunggu hingga 2-3 minggu agar biji kopi matang sempurna.

"Dijual asalan saja sudah mahal, lah mahal nian 60 ribu itu. Dari pada nggak dapat apa-apa, soalnya banyak petani yang jadi korban pencurian kopi," kata HermanHerman (15/4/24).

Baca Juga: Alhamdulillah! Harga Kopi Tembus Rp, 68 Ribu, Petani: Bisa Untuk Sekolah Anak, Beli Motor dan Mobil.

Diketahui, biji kopi petik merah biasanya akan dijadukan kipi bubuk premium.

Harga jualnya nyaris dua kali lipat harga bubuk kipi biasa.