Tolak Desakan Pengunduran Dirinya, PM Inggris Boris Johnson: Hal Terakhir yang Diperlukan adalah Pemilu

photo author
- Kamis, 7 Juli 2022 | 12:49 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. (Instagram @borisjohnsonuk)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. (Instagram @borisjohnsonuk)

Frekuensi News - Kondisi perpolitikan di Inggris saat ini tengah memanas.

Baru-baru ini, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Rabu, 6 Juli 2022 waktu setempat menolak dan melawan tekanan pengunduran dirinya di jajaran kabinet.

Boris Johnson menegaskan bahwa dirinya akan melawan segala upaya untuk menurunkannya dari kursi perdana menteri.

Dirinya juga mengungkapkan Pemilihan Umum (Pemilu) adalah solusi terakhir yang diperlukan negaranya.

Baca Juga: Prediksi Skor Panevezys vs Milsami di Liga Konferensi UEFA 2022 : Lengkap dengan Head to Head

"Saya tak akan mundur dan hal terakhir yang diperlukan negara ini, terus terang, adalah pemilihan umum," kata Johnson di depan komite parlemen seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari Reuters.

Johnson mengatakan dirinya memegang mandat Pemilu 2019 dan tak akan melepaskan tugasnya di tengah krisis biaya hidup dan perang di Eropa.

Dirinya juga menolak menjawab pertanyaan apakah dirinya akan tetap bertugas jika anggota-anggota parlemen dari partainya sendiri tak lagi percaya pada dirinya.

Lebih dari 40 pejabat dalam pemerintahanannya telah mengundurkan diri dan banyak anggota parlemen dari Partai Konservatif telah menentangnya secara terbuka.

Baca Juga: Sinopsis Film The Factory: Aksi John Cusack Ungkap Penculikan Berantai, Tayang di Bioskop TransTV

Beberapa anggota kabinet mendatanginya di Downing Street–sebutan bagi kantor dan kediaman perdana menteri Inggris–untuk memintanya turun dari jabatan, menurut seorang sumber.

Salah seorang di antaranya meminta Johnson menetapkan sendiri tanggal pengunduran dirinya ketimbang menghadapi mosi tidak percaya.

Banyak anggota parlemen mengatakan bahwa sekarang pertanyaannya bukan lagi apakah tetapi kapan dia harus mundur.

Pada Rabu malam, jaksa wilayah Inggris dan Wales Suella Braverman mendesak Johnson untuk lengser.

Baca Juga: Cek Fakta: SPBU Terbakar Akibat Penggunaan Aplikasi MyPertamina

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X