Rusia Pastikan Serang Bantuan Senjata dari AS-NATO untuk Ukraina

photo author
- Kamis, 14 April 2022 | 15:35 WIB
Kehancuran salah satu gedung apartemen di Ukraina akibat serangan Rusia. Rusia memastikan akan menyerang bantuan senjata dari AS-NATO untuk Ukraina. (Instagram VolodymyrZelenskiy)
Kehancuran salah satu gedung apartemen di Ukraina akibat serangan Rusia. Rusia memastikan akan menyerang bantuan senjata dari AS-NATO untuk Ukraina. (Instagram VolodymyrZelenskiy)

Frekuensi News - Operasi militer Rusia di Ukraina kini memasuki babak baru.

Baru-baru ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov pada Rabu, 13 April 2022 waktu setempat mengatakan bahwa pengiriman senjata Amerika Serikat (AS) dan NATO ke Ukraina akan dilihat sebagai target yang sah oleh militer Rusia.

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia TASS, Ryabkov berjanji untuk menggagalkan bantuan militer Barat ke Ukraina yang bertujuan untuk menunda "operasi militer khusus" Rusia.

"Kami menganggap Amerika dan negara Barat lainnya berupaya untuk memperlambat operasi khusus kami, menimbulkan kerusakan maksimum pada kontingen Rusia dan formasi DPR dan LPR (Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk) akan sangat ditekan," katanya.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Hari Ini 14 April 2022 untuk Wilayah Jakarta, Bandung dan Surabaya

"Kami memperingatkan bahwa pengiriman senjata AS-NATO di wilayah Ukraina akan dianggap oleh kami sebagai target militer yang sah," ujar dia.

Ryabkov juga mengatakan sanksi AS terhadap Rusia merugikan perusahaannya sendiri, mencoba mendorong Rusia untuk menyatakan kegagalan.

Mamenlu Rusia mencatat bahwa AS mengorbankan akal sehat untuk tujuan politik sesaat, dan ketahanan ekonomi Rusia terhadap sanksi "membuat Gedung Putih gila."

"Akal sehat dan manfaat ekonomi dikorbankan untuk tujuan politik sesaat. Kesan bahwa ketahanan, ditunjukkan oleh ekonomi kita, efektivitas langkah-langkah untuk menstabilkan nilai tukar rubel terhadap latar belakang inflasi di AS sendiri, belum lagi kenaikan dalam harga dan kekurangan barang-barang pokok di negara-negara satelit Eropa, cukup membuat Gedung Putih gila," kata Ryabkov.

Baca Juga: Hasil Babak 16 Besar Korea Master 2022 : Sempat Kesulitan, Bagas-Fikri Akhirnya Selamatkan Wajah Indonesia

Menurut Ryabkov, sanksi Barat merangsang kebangkitan industri Rusia dan menyediakan pertanian dengan kondisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan lebih lanjut.

"Perkembangan kami, tentu saja, bisa rumit, tetapi Washington tidak bisa menghentikannya," tuturnya seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari Anadolu Agency.

Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah memicu kemarahan negara barat dengan Uni Eropa, AS, dan Inggris menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.

Korban tewas warga sipil dalam perang Rusia-Ukraina telah meningkat menjadi 1.766 orang dengan 2.383 terluka, menurut Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.

Jumlah warga Ukraina yang mengungsi dari negara itu sejak dimulainya perang telah melampaui 4,4 juta, menurut badan pengungsi PBB.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X