Balas Sanksi AS dan Sekutunya, Rusia Larang Ekspor Sejumlah Komoditas

photo author
- Senin, 14 Maret 2022 | 10:49 WIB
Ilustrasi ekspor. Rusia melarang ekspor sejumlah komoditas menanggapi sanksi negara barat. (kemenkeu.go.id)
Ilustrasi ekspor. Rusia melarang ekspor sejumlah komoditas menanggapi sanksi negara barat. (kemenkeu.go.id)

Frekuensi News - Manufer negara barat yang terdiri dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya terus menekan Rusia dengan sejumlah sanksi.

Menanggapi sanksi Barat yang meningkat, Rusia telah melarang ekspor peralatan telekomunikasi, pertanian, medis, listrik, dan teknologi hingga akhir 2022.

Lebih dari 200 item telah dimasukkan dalam daftar penangguhan ekspor yang juga mencakup gerbong dan lokomotif kereta, kontainer, turbin, mesin pengolah logam dan batu, monitor, proyektor, konsol, dan panel.

"Ekspor barang-barang ini untuk sementara dibatasi ke semua negara asing, kecuali negara-negara anggota Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), Abkhazia dan Ossetia Selatan," kata pernyataan itu seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari Anadolu Agency Senin, 14 Maret 2022.

Baca Juga: Ternyata Aset Sitaan Doni Salmanan Lebih Banyak dari Indra Kenz, Ini Daftar Aset dari Crazy Rich Bandung

Ekspor produk ke EAEU, Abkhazia dan Ossetia Selatan akan mengikuti otorisasi khusus dari otoritas Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada pekan lalu menandatangani dekrit untuk membatasi impor dan ekspor produk dan bahan mentah tertentu.

Kremlin kemudian mengarahkan pemerintah untuk menetapkan daftar bahan baku dan produk, serta daftar negara yang akan diberlakukan pembatasan tersebut.

Sebelumnya, Vladimir Putin juga berencana akan menasionalisasi perusahaan asing yang menutup operasionalnya di Rusia.

Baca Juga: Anwar Abbas Protes Logo Halal Baru Keluaran Kemenag, Waketum MUI Beberkan 2 Alasannya

Rencana itu menanggapi aksi protes perusahaan asing atas operasi militer Rusia di Ukraina.

Perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan negara barat dengan Uni Eropa, AS, dan Inggris, antara lain, menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.

Menurut data PBB, 549 warga sipil telah tewas dan 957 terluka di Ukraina sejak dimulainya perang, dengan jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan lebih tinggi.

Lebih dari 2,3 juta orang telah melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga, data terbaru oleh badan pengungsi PBB menunjukkan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X