Frekuensi News - Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi saat ini kian berkembang sangat pesat.
Salah satu hasil dari perkembangan teknologi ini adalah munculnya fenomena penggunaan virtual reality (VR).
Namun, VR yang kini tengah menggema hampir di seluruh dunia, ternyata menimbulkan risiko bagi penggunanya.
Baru-baru ini, peneliti di Rutgers University-New Brunswick telah menerbitkan "Face-Mic".
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 13 Februari 2022: Cancer Ikuti Intuisi, Virgo Jadwalkan Kegiatan Resmi
"Face-Mic" adalah penelitian pertama yang meneliti bagaimana fitur perintah suara pada headset realitas virtual dapat menyebabkan kebocoran privasi besar yang dikenal sebagai "serangan penyadapan,"
Penelitian ini menunjukkan bahwa peretas dapat menggunakan headset realitas virtual (AR/VR) populer dengan sensor gerak bawaan untuk merekam dinamika wajah terkait ucapan dan gerakan halus untuk mencuri informasi sensitif yang dikomunikasikan melalui perintah suara, termasuk data kartu kredit dan kata sandi.
Sistem AR/VR yang umum ada di pasaran termasuk merek-merek populer seperti Oculus Quest 2, HTC Vive Pro, dan PlayStation VR.
Dipimpin Yingying "Jennifer" Chen, direktur asosiasi WINLAB dan direktur pascasarjana Teknik Elektro dan Komputer di Rutgers University-New Brunswick, penelitian ini akan dipresentasikan pada Konferensi Internasional tahunan tentang Komputasi dan Jaringan Seluler pada bulan Maret.
Baca Juga: Selain Fara Skahila, Pemeran Elsa atau Glenca Chysara Juga Terpapar Covid-19
Kolaborator penelitian lainnya termasuk Nitesh Saxena dari Texas A&M University dan Jian Liu di University of Tennessee di Knoxville.
Untuk menunjukkan adanya kerentanan keamanan, Chen dan rekan peneliti WINLAB mengembangkan serangan penyadapan yang menargetkan headset AR/VR yang dikenal sebagai "Face-Mic".
"Face-Mic adalah penelitian pertama yang menyimpulkan bahwa informasi pribadi dan sensitif dengan memanfaatkan dinamika wajah memiliki keterkaitan dengan ucapan manusia secara langsung saat menggunakan perangkat AR/VR yang dipasang di wajah," kata Chen.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa Face-Mic dapat memperoleh informasi sensitif pemakai headset dengan empat headset AR/VR utama, termasuk yang paling populer: Oculus Quest dan HTC Vive Pro" ucapnya.
Baca Juga: Prediksi Eintracht Frankfurt vs Wolfsburg di Bundesliga Jerman, Ketahui Head to Head di Sini
Artikel Terkait
Tuding Platformnya Promosikan Disinformasi, Pengungsi Rohingya Gugat Facebook Lebih dari Rp2.000 Triliun
Fenomena NFT Kian Merebak, Kemendagri Ingatkan Ancaman Kebocoran Data Privasi
Viral Foto KTP Diunggah ke NFT, Kemendagri: Ada Ancaman Pidana
Cek Fakta: Mengakses Akun Facebook Kini hanya Bisa Gunakan Bukti Vaksinasi Covid-19
Twitter Luncurkan Fitur Baru yang Bisa Tampilkan NFT