FREKUENSINEWS — Kelompok Hamas menyatakan kesiapannya untuk membebaskan semua sandera yang tersisa sebagai bagian dari kesepakatan menyeluruh guna mengakhiri perang di Gaza. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya, yang juga memimpin tim negosiasi kelompok itu dalam pembicaraan tidak langsung dengan Israel.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Al-Hayya menegaskan bahwa Hamas menolak usulan gencatan senjata sementara. Ia menyatakan bahwa kelompoknya hanya bersedia menyepakati pertukaran sandera dengan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel sebagai bagian dari perjanjian damai yang komprehensif.
"Netanyahu dan pemerintahannya menggunakan perjanjian parsial sebagai kedok untuk agenda politik mereka, yang didasarkan pada kelanjutan perang pemusnahan dan kelaparan, bahkan dengan mengorbankan semua sandera sekalipun. Kami tidak akan menjadi bagian dari kebijakan itu,” tegas Al-Hayya, seperti dikutip dari Arab News.
Baca Juga: Waspadai Modus Baru! AI Disalahgunakan untuk Penipuan Bukti Transfer Palsu di Toko Fashion PIM 2
Gagalnya Perundingan Terbaru
Sebelumnya, mediator dari Mesir dan Qatar berupaya memulihkan kesepakatan gencatan senjata yang pernah dicapai pada Januari lalu. Namun, perundingan terbaru yang digelar pada Senin di Kairo kembali gagal mencapai kesepakatan.
"Putaran perundingan terakhir di Kairo untuk memulihkan gencatan senjata dan membebaskan sandera Israel berakhir tanpa terobosan yang jelas," ungkap sumber Palestina dan Mesir.
Baca Juga: Ryan Gosling Akan Memimpin Serial 'Star Wars: Starfighter' di Disney, Sutradara Shawn Levy Bergabung
Al-Hayya menambahkan bahwa Hamas telah menerima usulan dari para mediator untuk membebaskan sebagian sandera sebagai imbalan pembebasan sejumlah warga Palestina oleh Israel, serta memulai tahap kedua perundingan yang mencakup penghentian perang dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza. Namun, menurutnya, Israel justru membalas dengan syarat-syarat yang dinilai tidak realistis.
Hamas Serukan Gencatan Senjata Permanen
Sebagai respons terhadap stagnasi dalam perundingan, Hamas menegaskan bahwa mereka siap menyerahkan seluruh sandera yang tersisa, asalkan Israel menyetujui gencatan senjata permanen, penghentian perang secara total, dan pembebasan sejumlah warga Palestina yang telah disepakati.
Baca Juga: Polresta Banyumas Ungkap Kasus Tindak Pidana Narkotika, Amankan 23,47 Gram Tembakau Sintetis
Pernyataan ini menegaskan posisi tegas Hamas untuk mendorong penyelesaian konflik yang lebih komprehensif, sekaligus menolak solusi jangka pendek yang dinilai hanya akan memperpanjang penderitaan di Gaza.***