FREKUENSINEWS — Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat telah membawa banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di balik manfaatnya, AI kini mulai disalahgunakan untuk kejahatan digital, salah satunya adalah penipuan dengan bukti transfer palsu.
Baru-baru ini, jajaran Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang wanita berinisial TNA (32) karena diduga melakukan penipuan dengan menggunakan bukti transfer palsu berbasis AI. Kasus ini terjadi di sebuah toko busana ternama, Jenahara, yang berlokasi di Pondok Indah Mall (PIM) 2, Jakarta.
Kejadian bermula pada Jumat malam, 11 April 2025, ketika TNA berpura-pura melakukan pembayaran sebesar Rp2.186.400 melalui mobile banking. Ia kemudian menunjukkan bukti transfer yang telah diedit menggunakan aplikasi AI kepada kasir. Tanpa melakukan verifikasi, kasir hanya memfoto bukti transfer tersebut dan menganggap transaksi telah selesai.
Baca Juga: Ryan Gosling Akan Memimpin Serial 'Star Wars: Starfighter' di Disney, Sutradara Shawn Levy Bergabung
Selisih dalam laporan keuangan toko baru diketahui tiga hari kemudian, tepatnya pada 14 April, saat bagian keuangan menemukan ketidaksesuaian antara total penjualan dan pemasukan yang diterima. Setelah ditelusuri melalui rekaman CCTV, identitas pelaku akhirnya diketahui. Video aksi TNA pun sempat viral di media sosial.
AI: Teknologi Canggih yang Rentan Disalahgunakan
Menurut pakar keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, modus penipuan dengan bukti transfer palsu sebenarnya sudah sering terjadi. Namun, dengan kehadiran teknologi AI, proses pemalsuan menjadi lebih mudah, cepat, dan sulit dibedakan dari yang asli.
Baca Juga: WhatsApp Luncurkan Fitur Baru untuk Membuat dan Membagikan Paket Stiker Sendiri
"AI membuat siapa pun yang memiliki niat jahat bisa melakukan manipulasi bukti transfer secara instan dan meyakinkan," kata Alfons, dikutip dari Kompas.com.
Langkah-Langkah Menghindari Penipuan Bukti Transfer Palsu
Kasus ini menjadi pengingat bagi para pelaku usaha dan masyarakat umum untuk meningkatkan kewaspadaan. Berikut beberapa tips agar tidak menjadi korban:
Baca Juga: Dua Pemuda Diamankan Usai Terlibat Aksi Penganiayaan dan Perampasan di Bandar Lampung
-
Selalu Verifikasi Transaksi: Jangan hanya mengandalkan bukti transfer dari pelanggan. Cek langsung ke mutasi rekening untuk memastikan dana benar-benar masuk.
-
Gunakan Sistem Pembayaran Terintegrasi: Pilih sistem kasir dan pembayaran yang otomatis terhubung dengan rekening atau e-wallet.
-
Tingkatkan Kesadaran Karyawan: Latih staf, khususnya kasir, agar selalu melakukan verifikasi terhadap setiap bukti transaksi yang diterima.
-
Laporkan Segera: Jika menemukan adanya indikasi penipuan, segera laporkan ke pihak berwajib agar bisa ditindaklanjuti dengan cepat.