Frekuensi News - Vaksinasi Covid-19 hingga kini masih digencarkan oleh Pemerintah negara-negara dunia untuk warganya.
Upaya ini dilakukan untuk membentuk kekebalan komunal atau herd immunity guna mengakhiri pandemi Covid-19 yang masih merebak di seluruh dunia.
Bahkan, beberapa negara diantaranya telah menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster yang merupakan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Di tengah program vaksinasi booster yang baru mulai berjalan, muncul informasi palsu atau hoaks yang beredar di masyarakat.
Baca Juga: Seluruh Pelat Nomor Kendaraan Akan Disematkan Chip Khusus, Polisi Bicara Jadwal Penerapan
Baru-baru ini, beredar narasi yang menyebutkan bahwa Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan vaksin booster dapat membunuh anak-anak.
Narasi tersebut disertakan gambar tangkapan layar dari sebuah video.
Namun, benarkah WHO mengatakan demikian?
Berdasarkan penelusuran tim frekuensinews.com dari akun Instagram Jabar Saber Hoaks, terdapat kalimat yang dipenggal dan diinterpretasikan secara keliru.
Penggalan video itu diambil dari pernyataan Tedros saat konferensi pers virtual WHO pada 20 Desember 2021 lalu.
Berdasarkan hasil tinjauan dari pernyataan Tedros yang sebenarnya, dalam pernyataan tersebut Tedros tengah membahas ketidakadilan vaksin global dan tidak sedang mengomentari terkait keamanan Vaksin Covid-19.
Tedros mengatakan "Some countries are using to give boosters to kill children, which is not right".
WHO kemudian mengklarifikasi bahwa Tedros sempat tergagap dalam konferensi pers tersebut dan pernyataannya kemudian disalahartikan secara online.
Artikel Terkait
Cek Fakta: BPJS Kesehatan Beri Bantuan Tunai Rp75 Juta, Begini Faktanya
Cek Fakta: Mulai 2022 Pemegang KTP Elektronik Bisa Dapatkan Bantuan Sosial Rp500 Ribu
Cek Fakta: Vaksin Covid-19 Sinopharm Kini Bisa Dibeli Melalui E-Commerce
Cek Fakta: Gagal Jantung dan Serangan Stroke adalah Gejala Awal Varian Omicron
Cek Fakta: Megawati Soekarno Putri Meninggal Dunia, Simak Selengkapnya