“Tidak akan pernah ada lebih dari 21 juta Bitcoin... Ia memiliki pasokan tetap, tidak seperti mata uang fiat, dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Tidak ada yang bisa masuk dengan kebijakan baru, tidak ada yang bisa terpilih dengan ide baru dan mengubahnya. Ini sudah tertanam keras dalam blockchain Bitcoin,” ujarnya.
Baca Juga: Tidak Ada Kebal Hukum Akhirnya Ronald Tannur Pembunuh Kekasihnya ditangkap di Kediamannya
Inflasi Inti dan Implikasinya
Inflasi inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan gas yang lebih bergejolak, diperkirakan akan tetap tinggi secara persisten karena peningkatan biaya tempat tinggal dan layanan inti seperti asuransi dan perawatan medis.
Menurut Bank of America, harga energi yang lebih tinggi, yang didorong oleh peningkatan harga gas, diperkirakan akan berkontribusi pada cetak CPI utama yang relatif lebih kuat.
Baca Juga: Hujan Petir Mengancam Mayoritas Kota Besar, Palembang Masuk Daftar!
Dalam lingkungan ini, Bitcoin berpeluang untuk memperkuat posisinya sebagai penyimpan nilai yang terdesentralisasi, semakin menegaskan dirinya sebagai lindung nilai terhadap sistem keuangan tradisional. Daya tarik Bitcoin jelas, ia menawarkan cara untuk mempertahankan daya beli di era inflasi yang meningkat.
Jika Anda menyimpan dolar di rekening bank Anda selama periode inflasi yang meningkat, maka saldo Anda memiliki daya beli yang lebih sedikit daripada jika Anda menyimpan nilai Anda dalam Bitcoin,” ujar Bergquist.
Artikel Terkait
Bitcoin Terjun ke Tingkat Terendah Selama 18 Bulan Terakhir
Ini Sejarah Munculnya Bitcoin, Dari Ide Revolusioner ke Fenomena Global
2 Keunggulan Utama Investasi Bitcoin di Aplikasi Bitocto
Mengapa Investasi Bitcoin di Aplikasi Luno Menarik, Ini 2 Keunggulan Utamanya
Bitcoin 2024: Harga Bitcoin bisa Melonjak Pada Siklus Bullish Tahun ini
Harga Bitcoin Turun ke Sekitar US$ 60.000, Inilah Penyebabnya Menurut Trader Terkemuka
Prediksi Bitcoin 2024, Harga Bitcoin bisa Melonjak Pada Siklus Bullish Tahun ini
Ini 2 Nama Bitcoin Terbesar yang Mendominasi Pasar Cryptocurrency