FREKUENSINEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Wakil Bupati (Wabup) Muara Enim, Ir Hj Sumarni MSi, mengajak seluruh elemen masyarakat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta berbagai pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AIDS, TBC, dan Malaria (PP ATM).
Target ambisius telah ditetapkan: eliminasi ketiga penyakit tersebut pada tahun 2030. Ajakan tersebut disampaikan Wabup Sumarni saat memimpin rapat koordinasi penting bersama Forum Corporate Social Responsibility (CSR), BAZNAS, OPD terkait, perwakilan perusahaan, serta stakeholder lainnya yang digelar di ruang rapat Pangrifta Sriwijaya Bappeda Muara Enim pada Kamis (17/4/2025).
Rapat ini juga dihadiri secara virtual oleh Suriyanita, Program Coordinator SR RSSH ATM Sumsel, dan Halik Sidik, Project Manager Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) Pusat.
Baca Juga: Oknum Kades dan Warga Empat Lawang Ditahan Terkait Insiden Kekacauan Jelang PSU Pilkada
Komitmen Sejalan dengan Visi "Muara Enim MEMBARA"
Dalam sambutannya, Wabup Sumarni menegaskan bahwa upaya eliminasi ATM merupakan bagian dari visi Kabupaten Muara Enim MEMBARA—yang menekankan pada pelayanan kesehatan merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Namun, ia tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan strategis bidang kesehatan yang masih harus diatasi, seperti tingginya angka kematian ibu dan bayi, stunting, sanitasi yang belum merata, serta beban penyakit menular dan tidak menular.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Game Online Terbaik di Indonesia yang Wajib Dicoba
"Dari data Dinas Kesehatan Muara Enim, HIV dan TB masih menjadi ancaman serius. Kedua penyakit ini merupakan penyumbang angka kematian tertinggi dan harus ditangani bersama untuk memberikan dampak nyata," ujarnya.
Penemuan Kasus TBC Masih Tinggi
Wabup Sumarni memaparkan bahwa pada tahun 2024, tercatat sebanyak 1.597 kasus TBC atau sekitar 71 persen dari target pelacakan kasus. Sementara hingga tahun 2025 berjalan, sudah ditemukan 384 kasus atau 17 persen dari target tahun ini.
Baca Juga: Di Tengah Lonjakan Harga Kakao, Pasar Cokelat UEA Tembus 736 Juta Dolar AS
Kecamatan Muara Enim menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi pada 2024. Sedangkan di tahun 2025, wilayah Ujan Mas dan Gelumbang mencatatkan jumlah kasus TBC terbanyak.
Meski angka kasus AIDS dan Malaria tidak setinggi TBC, Wabup menekankan bahwa penanganan ketiga penyakit tersebut harus dilakukan secara simultan dan terintegrasi.
Ancaman Produktivitas dan Ekonomi
Baca Juga: Tesla Tunda Produksi Mobil Listrik Murah, Investor Soroti Kinerja dan Strategi Elon Musk
Wabup Sumarni juga mengingatkan bahwa kegagalan dalam menangani penyakit-penyakit tersebut akan berdampak serius pada sektor ekonomi dan produktivitas masyarakat. Kehilangan kelompok usia produktif akibat penyakit menular dapat menjadi beban besar bagi pembiayaan kesehatan dan pembangunan di daerah yang kaya Sumber Daya Alam ini.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Editor: Ersangkut Frekuensinews