Frekuensi News - Kurikulum Prototipe dinilai memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran.
Antara lain pengembangan soft skills dan karakter, fokus pada materi esensial, dan fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid atau teach at the right level.
Selain itu, Kurikulum Prototipe ini juga dirancang sebagai pengembangan potensi dan bakat dari peserta didik.
Baca Juga: Mengenal Kurikulum Prototipe, Paradigma Baru Pendidikan Indonesia Tahun 2022
Kurikulum tersebut dapat mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.
Bahkan, Kurikulum ini telah diimplementasikan di Sekolah Penggerak dan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) sejak tahun 2020.
Baca Juga: Gencarkan Pendidikan Karakter, Sains Jadi Salah Satu yang Penguatan PPK
Karakteristik Kurikulum Prototipe di SMK
1. Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran.
2. Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70%.
3. Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait.
4. Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester).
5. Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya.
6. Alokasi waktu khusus projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Budaya.
7. Kerja untuk peningkatan soft skill (karakter dari dunia kerja).
Artikel Terkait
Jangan Diam! Ini Caranya Laporkan Pelecehan dan Kekerasan Seksual
Cara Pendidikan Lawan Pelecehan dan Kekerasan Seksual di Kampus
Mendikbudristek Buat Pokja Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
Mengenal Kurikulum Prototipe, Paradigma Baru Pendidikan Indonesia Tahun 2022
Implementasi Kurikulum Prototipe pada Jenjang PAUD hingga SMP
Kupas Tuntas! Implementasi Kurikulum Prototipe pada Jenjang SMA Pendidikan Indonesia